Mohon tunggu...
Bayu Nalury
Bayu Nalury Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Monotasking: Hati Puas Hasil Lebih Maksimal

31 Januari 2024   10:35 Diperbarui: 31 Januari 2024   11:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kondisi multitasking sangat tidak jarang membuat segelintir orang mengalami stress. Faktanya banyak yang harus mengerjakan sesuatu tapi waktu yang dimiliki sangat terbatas, akhirnya seseorang yang menganut multitasking harus mengerjakan berbagai kegiatan dalam satu waktu. Perhatian terpecah-pecah sehingga sulit untuk fokus. Dengan mengerjakan sesuatu terburu-buru akan menghasilkan hasil yang tidak maksimal. Oleh karena itu agar tetap tenang, fokus seseorang harus memiliki prinsip " kerjakan satu persatu".

Istilah monotasking merujuk pada suatu tindakan yang melakukan satu aktivitas dalam satu waktu. Tujuan monotasking untuk menghasilkan kinerja yang efektif. Monotasking banyak manfaatnya : ketika kita membiasakan diri untuk mengerjakan satu kegiatan dengan perhatian penuh, kita memperkuat kemampuan konsentrasi. Asking juga berguna untuk memperkuat disiplin diri sehingga tahan terhadap distraksi. Tidak dapat dipungkiri faktanya ponsel jadi sumber distraksi, contohnya distraksi notifikasi, feed media sosial, komen, dan gosip di grup chat. Hal tersebut membuat seseorang penasaran seseorang berlomba untuk mendapatkan perhatian penuh ke media sosial.

Ketika konsentrasi mulai terganggu, seseorang butuh 15 menit untuk mengembalikan kefokusan pada suatu kegiatan yang sudah terdistraksi. Dengan monotasking semua orang dapat menghemat waktu, karena sepenuhnya akan terfokus pada satu kegiatan yang dikerjakan.

Hati puas hasil lebih maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun