Mohon tunggu...
Bayu Nalury
Bayu Nalury Mohon Tunggu... Writer

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Diary

Fomo to Jomo

30 Januari 2024   17:55 Diperbarui: 30 Januari 2024   17:58 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Perasaan cemas yang sering dirasakan oleh pengguna media sosial, fenomena tersebut dinamakan FOMO (Fear Of Missing Out). FOMO adalah tingkat kecemasan yang berangsur-angsur ketika melihat orang lain dalam situasi yang menyenangkan dan seseorang tidak terlibat di dalamnya. Seseorang yang terlibat dalam situasi FOMO akan mendistraksi kegiatannya dengan cara berada di media sosial untuk bisa terlibat secara batin di dalam kegiatan orang lain.

Melihat situasi FOMO akan dilihat dari dua cara pandang romantik dan klasik. Cara pandang romantis menjelaskan bahwa jika melihat situasi orang lain di media sosial akan lebih merasa cemas, Oleh karena itu orang romantis lebih rentan FOMO. Sedangkan cara pandang klasik menjelaskan bahwa jika melihat situasi orang yang di media sosial dia cenderung akan lebih tenang, karena kesenangan orang lain bukanlah suatu indikator yang wajib untuk diikuti oleh standar hidup. Tipikal kaum klasik akan jauh mementingkan kualitas.

Apa penyebab FOMO? Handphone. Fungsi handphone digunakan untuk mencari informasi yang lebih luas tetapi di sisi lain fungsi handphone juga akan menimbulkan perasaan cemas, Seperti takut untuk ketinggalan hal yang tidak penting (FOMO).

Orang yang sangat aktif bermedia sosial akan rentan terkena FOMO. Berdasarkan penelitian mengungkapkan bahwa FOMO sering terjadi pada golongan orang yang sering merasa feeling lonely, dan golongan orang yang kurang mencintai dirinya sendiri. Golongan orang yang FOMO lebih tinggi Dia memiliki tingkat emosi yang sangat stagnan bahkan menimbulkan depresi yang tinggi.
Untuk mengatasi homo salah satu jalan paling utama adalah tidak berlebihan dalam bermedia sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun