Minggu, 10 September 2023
Desa Kebonsari, kec. Yosowilangon, Kabupaten Lumajang.
Bullying (tindakan kekerasan) memiliki pengaruh secara jangka panjang dan jangka pendek terhadap korban bullying. Pengaruh jangka pendek yang ditimbulkan akibat perilaku bullying adalah depresi karena mengalami penindasan, menurunnya minat untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru, dan menurunnya minat untuk mengikuti kegiatan sekolah. Sedangkan akibat yang ditimbulkan dalam jangka panjang dari penindasan ini seperti mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan baik terhadap sesama maupun lawan jenis karena selalu memiliki kecemasan akan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-teman sebayanya.
Sebagai upaya mencegah tindakan bullying di sekolah, mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Jember posko 23 desa Kebonsari, Kecamatan Yosowilangon Kabupaten Lumajang mengadakan Sosialisasi anti bullying ke siswa-siswi SD Negeri 1 & 2 Kebonsari. Melalui kegiatan ini siswa diharapkan memahami bahaya bullying beserta dampaknya kami berharap dengan adanya kegiatan ini para siswa-siswi bisa memahami apa itu bullying, dampak dari tindakan bullying dan tidak ada lagi ada kejadian bullying di lingkungan sekolah ungkap kepala sekolah SDN 02 Kebonsari. Melalui kegiatan ini diharapkan juga semua warga sekolah turut berpartisipasi menciptakan sekolah yang aman dan nyaman serta bebas perundungan.
Kegiatan sosialisasi anti bullying di SDN 02 Kebonsari dilaksanakan pada hari senin tanggal 21 agustus 2023 bertempat di musholla sekolah, dengan peserta dari kelas 1,2,3 berjumlah 35 murid sedangkan Kegiatan sosialisasi anti bullying di SDN 01 Kebonsari dilaksanakan pada hari senin tanggal 21 agustus 2023 bertempat di halaman sekolah, dengan peserta seluruh siswa SDN 01. Pemateri kegiatan sosialisai anti bullying adalah kak Dio Atzal Rizaldy untuk SDN 02 Kebonsari dan kak Azqi untuk SDN 02 Kebonsari. Kegiatan sosialisai anti bullying berjalan dengan seru dam siswa sangat antusias dengan kegiatan ini. Pada saat sesi tanya jawab siswa siswi berebutan untuk mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan. Melalui kegiatan ini diharapkan juga semua warga sekolah turut berpartisipasi menciptakan sekolah yang aman dan nyaman serta bebas perundungan.
