Mohon tunggu...
An Nisa Helby
An Nisa Helby Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa sebagai Anak Bangsa Berpotensi Mampu Mengubah Peradaban Bangsa

13 Mei 2023   23:11 Diperbarui: 13 Mei 2023   23:14 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak dari kita generasi penerus bangsa, khususnya sebagai kaum pelajar mengingat akan memperingati Hari Pendidikan Nasional. Dengan begitu, pentingnya pendidik untuk memberikan makna dibalik peringatan tersebut dan sebagai kaum terdidik perlu sekali untuk mengetahui esensi dari Hari Pendidikan Nasional

Setiap tanggal 2 Mei ditetapkan menjadi Hari Pendidikan Nasional yang merupakan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Sejarah Hari Pendidikan Nasional tidak lepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara, sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Ki Hadjar Dewantara menjadi pahlawan nasional yang dihormati dan ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu. Dimana hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama National Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia. Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, Tut Wuri Handayani ("di belakang memberi dorongan"), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26 April 1959

Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang sangat dikenal dikalangan pendidikan Indonesia. Semboyan ini ia selalu terapkan dalam sistem pendidikan. Semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi  ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani

Arti dari semboyan tersebut adalah: Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan)

Dengan adanya memperingati Hari Pendidikan Nasional, tentunya tidak sekadar dengan ucapan saja. Sudah semestinya kaum pelajar untuk menghormati jasa beliau dengan terus bersemangat belajar dan mampu berkembang secara bersama untuk menciptakan kualitas serta kuantitas pendidikan yang bermutu dan efektif. Tentunya, perubahan tanpa adanya aksi tidak akan terwujud

Mahasiswa dianggap memiliki posisi yang kuat sebagai generasi bangsa di dunia pendidikan untuk melakukan aksi tersebut. Mahasiswa sangat berpotensi untuk membangun keberanian dan mengubah keadaan dengan sikap kritis yang ada. Dianggap memiliki akses yang lebih mudah terhadap ilmu pengetahuan sehingga dapat menambah wawasan secara luas

Meskipun menjadi hal yang tidak mudah bahkan semua mahasiswa tidak mampu menjalankan peran-peran tersebut. Mahasiswa harus memiliki dorongan untuk terus belajar sehingga menambah pengetahuan. Karena, pengetahuan merupakan bekal bagi mahasiswa sebagai bentuk upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Mahasiswa yang juga dikenal sebagai anak bangsa yang intelektual dan memiliki idealisme tinggi mampu mengubah peradaban bangsa. Maka, dengan mengabdi kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan merupakan fungsi utama bagi mahasiswa. Besar harapan, kualitas pendidikan di Indonesia mampu setara dengan negara maju lainnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun