...
Bagaimana caranya agar se-gala tindakan kita tidak menjadi hal yang “mudharat” ? Tentu saja dengan ilmu pengetahuan tentang membedakan hal baik dan hal buruk. Sehingga segala hasil perbuatan kita, dari bangun tidur hingga menjelang bangun tidur, tidaklah sia-sia.
Ukuran baik dan buruk adalah hati nurani. Sebelum adanya kitab-kitab, semisal Tauret, Zabur, Injil, Al-quran dan kitab agama lain, sebenarnya manusia telah mempunyai pembeda dalam diri. Bahwa membunuh jiwa manusia lain adalah tindakan yang “mudharat”. Hal yang berakibat buruk bagi diri sendiri, jiwa lain yang masih hidup, lingkungan sekitar, bahkan alam semesta.
Dan selanjutnya, maka tindakan kita serta hasilnya, jika kita bisa tahu dan melaksanakan akan menjadi halal dan thoyib. Kita harus tahu caranya saat bangun tidur menjadi halal. Saat mandi dan berbenah menjadi halal. Saat makan dan mencari makan menjadi halal. Berangkat kerja, saat bekerja dan pulang kerja menjadi halal. Beraktivitas apapun menjadi halal. Bahkan saat tidurpun menghasilkan sesuatu yang halal.
Begitu parah-kah keadaan di jaman jahiliyah ? Ya. Dari cerita, bahkan lebih parah daripada saat ini. Sehingga Tuhan-pun perlu mengingatkan secara langsung melalui para utusan terpilih.
Adakah tindakan kita saat ini yang tidak halal ? Saat bekerja, misalnya. Dengan hasil akhir, upah yang kita terima-pun akan menjadi halal seluruh-nya. Takkan ternoda oleh hal yang tak halal, semisal berangkat telat, hindari kerja sulit dan pulang lebih awal. Satu contoh di sisi jam kerja. Titik.
...
Gunungkidul, 27-09-2012
Artikel yang sama : http://www.wonosari.com/t9948-halalkan-segala-cara
...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H