Mohon tunggu...
Byron Kaffka
Byron Kaffka Mohon Tunggu... Karyawan -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Berkalung Anjing

4 Februari 2016   22:40 Diperbarui: 5 Februari 2016   23:20 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara angin menelan suara genting! Terlihat gerombolan anjing geladak berkumpul menyaksikan. Para penyamun sudah menghilang!

Si Nona Cantik keluar dari semak-semak, mendekati kekasih dan kusir yang tegeletak di tanah berlumur darah bacokan parang! "Syukur kalian masih hidup." Dekap si Nona Cantik pada kekasihnya. Lalu menatap budak perempuan yang mendekat ke gerombolan anjing geladak!

Si Nona cantik berkata, "Terimakasih, tapi sebaiknya kau tak bersama kami lagi, kau mengerikan!"

Si Budak perempuan, berlutut di antara anjing-anjing mengelus kepala hewan-hewan yang dianggap menjijikan! Lalu menoleh ke arah si Nona, "Betul, aku lebih pantas bersama mereka, dibandingkan bersama kalian!"

Budak perempuan berdiri, melangkah bersama anjing-anjing geladak memasuki belukar di antara bukit-bukit, lalu hilang di ujung petang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun