Bagaimana rasanya ketika lagu audisi yang dibawakan Fatin diupload di situs resmi milik penyanyi aslinya? Dan betapa senangnya Anda ketika mengcover lagu AMS yang kemudian diupload disitus resmi milik Fatin? Sudahkah Fatin Shidqia Lubis memiliki situs resmi?
Pertanyaan yang cukup menggoda otak saya ketika mencoba googling tentang situs resmi milik Fatin. Dan hal2 beginian yang terkadang dilupakan. Yah, di era serba digital ini, dimana batas geografis sudah tiada lagi, sebuah website beserta perangkat pendukung yang lain macam channel di youtube, akun twitter, FB fanpage dan media online yang lain memiliki peran yang begitu penting sebagai mediasi antara sang idola dengan penggemarnya. Dengan adanya akun "official" ini menjadikan informasi tidak menjadi bias dan dapat dijadikan referensi yang valid. Lalu bagaimana management Fatin menyikapi hal ini?
Coba cek link situs resmi yang tercantum di wikipedia. link disitu menuju site yang sudah close selamanya *fatisticdotcom. Menyedihkan bukan?
Dan satu lagi, betapa hebohnya twitterland kemaren kala dua akun twitter jebolan X factor dengan fanbase yang dominan, Fatin dan Mikha, diklaim oleh komunitas yang mengatasnamakan sebagai penjaga akun artis indonesia dari pihak2 yang tidak bertanggung jawab. Benarkah mereka ikhlas melakukan itu tanpa tendensi tertentu? saya pribadi kok tidak begitu yakin ketika mereka hanya menggunakan data email gratisan *dalam hal ini gmail* sebagai alat komunikasi. Kalo emang tujuannya bagus kenapa nda sekalian seperti Jim Geovedi, seorang security analysis asal Indonesia yang memang membuka jasa dan service sebagai tester keamanan dari sebuah sistem, yang jelas mencantumkan web dan alamat kantor di London, yang mana dalam hal ini keabsahan identitas lah yang diperlukan.
Okay back to main topic, Sebagai pemahaman awal, konsekuensi Fatin sebagai jawara X Factor adalah bahwa dia dikontrak secara resmi sebagai penyanyi dibawah naungan label milik Sony Music yang bekerja sama dengan FremantleMedia Enterprises sebagai pemilik license X Factor. Dan urusan manggung sepemahaman saya *entah baca dimana dulu* menjadi bagian dari Arsitiai managament. Hal ini mirip dengan juara KDI yang masuk TePeI management.
Dan bahan perenungan selanjutnya, setelah kontrak berakhir, kemanakah labuhan Fatin selanjutnya? artinya pilihan ada di Fatin, mau lanjut atau pindah management atau mungkin bikin label sendiri. The choice is yours.....
Jadi disini yang dibutuhkan adalah bagaimana kesiapan mem-package Fatin bukan secara personal, tapi lebih kepada sisi profesionalisme ketika sudah menginjakkan kaki dibelantara industri musik, yang tidak hanya mencakup area Indonesia kalau bisa juga menjangkau segala penjuru dunia. Juga termasuk mengawal keamanan situs official nya kelak dan segala alat tempur online lainnya termasuk akun twitter dari tangan2 jahil sehingga fatin tidak hanya dikaruniai karakter vokal yang kuat tapi juga dibekali dengan sebuah sistem industri yang siap mengglobal. Kira2 itu saja sih harapan saya.... Ada yang urun saran? Silahkan.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H