Purnama, 20 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNEJ Membangun Desa (UMD) berkolaborasi dengan masyarakat Desa Purnama memelopori sebuah inovasi dalam pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi briket. Program ini bertujuan untuk mengurangi limbah dan menyediakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
"Hampir 90% warga Desa Purnama memelihara sapi di rumahnya, tetapi limbahnya masih belum dimanfaatkan dengan baik" Ujar Sekertaris Desa Purnama, Ghofur.Â
Selama ini warga menghadapi masalah dalam pemanfaatan dan pengelolaan limbah kotoran sapi. Melalui program KKN, mahasiswa berupaya memberikan solusi dengan mengubah limbah kotoran sapi menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kotoran sapi cocok sebagai sumber bahan bakar atau gas bio karena mengandung bakteri penghasil gas metana, supaya briket yang dihasilkan diharapkan mudah terbakar (Siki, 2020).
Proses pembuatan briket dari kotoran sapi meliputi beberapa tahap, mulai dari pengumpulan kotoran, pengeringan kotoran sapi, pencampuran dengan bahan perekat alami, hingga pengeringan akhir. Kotoran sapi yang telah dikumpulkan kemudian dijemur hingga kering, kemudian di tambahan bahan perekat yang terbuat dari larutan pati (tepung tapioka) yang dipanaskan hingga memiliki tekstur seperti lem. Campuran tersebut kemudian dipadatkan, proses pemadatan ini bertujuan untuk menghasilkan briket yang padat dan memiliki daya bakar yang optimal. Â
Saat ini, briket yang dihasilkan oleh mahasiswa KKN UMD 139 UNEJ masih dalam proses trial error, sehingga kedepannya akan terus melakukan pengembangan hingga menghasilkan produk briket yang sesuai dan siap disosialisasikan kepada masyarakat Desa Purnama, mahasiswa KKN UNEJ Membangun Desa berharap inisiatif ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Desa Purnama. Mahasiswa KKN UMD 139 UNEJ juga berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan dukungan teknis kepada warga dalam mengembangkan produksi briket.
Pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi briket ini diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan solusi bagi masalah lingkungan dan ekonomi di tingkat desa.
Sumber:
Siki, dkk. 2020. Pengaruh Perbedaan Tekanan Pengepresan terhadap Kualitas Briket Arang Kotoran Sapi. JAS, 5(3), 41-43.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H