Mohon tunggu...
bayu iskandi
bayu iskandi Mohon Tunggu... Wiraswasta - sudah tidak bekerja

Setidaknya semua permasalahan dibicarakan dengan hati yang baik untuk kepentingan bersama

Selanjutnya

Tutup

Money

Mensikapi Mahalnya Biaya Pendidikan

17 Oktober 2015   19:51 Diperbarui: 18 Oktober 2015   12:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana mensikapi mahalnya biaya pendidikan serta menyiapkan pendidikan anak-anak  kita agar  dapat menggapai cita-cita yang diinginkanya.

Anak merupakan harta yang tak terhingga bagi setiap orang tua, maka  untuk itu apapun akan dilakukan setiap orang tua,  agar sang anak kelak  dapat memperoleh  pendidikan dan  jika mungkin sampai jenjang perguruan tinggi, supaya kelak anak dapat mencapai cita-citanya serta  mengangkat derajat keluarga.

Begitupun kami,  sebagai orang kebanyakan sudah barang tentu  juga  sangat berharap agar anak-anak kami  kelak,  dapat menggapai jenjang pendidikan yang tinggi dan  dapat mengangkat derajat keluarga, tapi  dengan terus naiknya biaya pendidikan terkadang miris juga jika membayangkan semua itu.

Sampai ahkirnya kami dapat  masukan bagaimana cara agar anak kami nanti dapat  menggapai jenjang pendidikan sesuai yang diharapkan.  Memang biaya pendidikan  mahal tak bisa dipungkiri, tapi itu semua  dapat disiasati sebagai  berikut ini : 

Bagi mereka yang berpikir, bahwa segala sesuatunya  di mulai dengan apa yang ada pada hari ini, memang biaya pendidikan mahal.  Tapi, jika kita berpikir sebelum hari ini tiba,  kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari, tentu akan lain hasilnya dan tidak terlalu memberatkan pada saatnya tiba. Yakni,  hendaknya setiap orang tua mempersiapkan pendidikan anak-anaknya mulai sejak dini atau pada saat anak tersebut baru dilahirkan.

Dengan cara menabung ataupun melalui asuransi pendidikan. Karena dengan  menabung dan  mempersiapkan segala sesuatunya sejak  sibuah hati baru dilahirkan akan memberikan kita  keleluasaan lebih besar dan juga dengan biaya asuransi yang lebih murah (jika pilihanya asuransi)  dibandingkan pada saat si buah hati sudah mulai memasuki jenjang pendidikan baik dengan cara menabung ataupun melalui asuransi pendidikan.  Menabung baik melalui Bank  maupun lembaga non Bank, yakni dalam hal ini pihak asuransi ataupun kedua-duanya, adalah pilihan yang paling baik dan bijaksana.  

Hanya perlu juga  dipertimbangkan,  jika kita menabung biasa melalui bank ada  hal yang diperhatikan dan perlu dipikirkan, misal jika  pencari nafkah mengalami resiko seperti  musibah ataupun hal yang paling memberatkan harus terpaksa tidak bekerja lagi ataupun hal yang paling tidak kita inginkan   bersama meninggal dunia misalnya, maka mungkin terputus pula harapan si anak untuk dapat melanjutkan pendidikanya, sebaliknya jika hal tersebut terjadi dan kita  mempersiapkan segala sesuatunya melalui Asuransi Pendidikan Anak, meskipun si pencari nafkah mengalami resiko musibah seperti tersebut diatas, maka sang buah  hati akan  tetap dapat  melanjutkan pendidikannya dan bahkan sampai ke tingkat sarjana seperti yang orang tua cita-citakan.

Dan dari berbagai sumber yang  kami dapatkan, ternyata hanya di AXA Mandiri semua itu  bisa kami peroleh. Beli satu dapat dua, kami menabung sekaligus  kami mendapatkan Asuransi Pendidikan bagi anak-anak kami. Bahwa di AXA Mandiri semua itu bisa, kita bisa menabung sekaligus berasuransi.  Untuk lebih jelas bisa kita lihat  di https://www.axa-mandiri.co.id/

Semoga cita-cita anak kami tercapai kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun