Mohon tunggu...
Buyung Okita
Buyung Okita Mohon Tunggu... Lainnya - Spesialis Nasi Goreng Babat

Mantan Pembalap Odong-odong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Memahami Sikap Bisma-Drona-Karna dalam Perang BharataYudha

19 September 2020   13:13 Diperbarui: 20 September 2020   07:31 4477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krishna marah menyerang Bhisma|http://www.krishna.com/encounter-kurukshetra

Seperti halnya Bisma, Drona gugur dalam peperangan dikarenakan Atas kutukan. Yaitu kutukan Raja Draupada (ayah mertua Pandawa, Ayah dari Drupadi) karena tindakan Drona mengerahkan pasukan Hastinapura menyerang Panchalaa. Raja Draupada berdoa  kepada dewa agar dikaruniai Putra yang kelak akan mengalahkannya di medan perang. 

Beberapa tahun kemudian tiba pada terjadinya pertempuran Bharata, mendengar kabar simpang siur atau hoax mengenai kematian putranya Aswathama melukai hatinya. Dengan kehilangan keinginan untuk melanjutkan pertempuran dan kesedihannya Drona memutuskan untuk bermeditasi untuk mencapai moksa melepaskan jiwanya dari badannya. 

Pada saat itulah putra Draupada yang bernama Dhrishtadyumna datang kepada Drona dan memenggal kepala Drona. Gugurlah Drona dalam pertempuran, meskipun Dhrishtadyumna mengalahkan Drona dengan cara yang curang karena Drona sedang tidak mengangkat senjata dan kehilangan semangat bertarungnya.

Lalu kenapa Drona memihak kepada Korawa meskipun Drona mengetahui bahwa melihat banyak keburukan dari sisi Korawa dan dari hati nya ia lebih memihak kepada Pandawa ? Jawabannya sama seperti Bisma, yaitu karena rasa hormat, rasa terimakasih balas budi dan sumpahnya terhadap Negara Hastinapura. 

Awalnya Drona dan Draupada adalah teman seperguruan dan sahabat baik dan Draupada berjanji akan membantu apapun yang diperlukan Drona kelak. 

Ketika dewasa Draupada menjadi Raja Kerajaan Panchala dan Drona karena tidak memiliki hasrat keduniawian hidup sederhana dan hampir dikatakan tidak memiliki apa-apa, di masa sulitnya Drona dan keluarganya bahkan dihina. 

Salah satu yang paling membuat hatinya sedih adalah ketika putranya Aswatama dikelabui dan diejek oleh teman sepermainannya ketika mereka meminum susu. Aswatama yang tidak pernah meminum susu sebelumnya diberikan air yang dicampur dengan tepung dan Aswatama meminumnya. 

Hal itu membuat Drona sedih dan mendatangi Draupada meminta bantuan. Karena egonya Draupada tidak mau membantu Drona dan melanggar janjinya, sehingga Drona marah dan merasa terhina amat dalam. Sampai suatu waktu Bisma bertemu dengan Drona dan memutuskan untuk menjadikannya guru bagi cucu-cucunya yaitu Pandawa dan Korawa dan menjadikannya Bagawan kerajaan Hastinapura.

Karna

Karna merupakan jendral perang yang berpihak kepada Korawa, meskipun Karna adalah Kakak kandung dari Pandawa. Karna adalah putra pertama Kunti yang tidak dianggapnya karena Kunti melahirkan Karna disaat ia akan menikah dengan ayah Pandawa yaitu Pandu. Karna terlahir karena Kunti mencoba-coba mengucapkan mantra permohonan kepada dewa Surya. Karena malu melahirkan tanpa seorang ayah dan hendak menikah dengan Pandu, Kunti membuang Karna di sungai. Sehingga sejatinya Kunti memiliki enam putra yaitu Karna dan kelima adiknya yaitu Yudhistira, Bhima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. 

Karna merupakan kesatria yang hebat, bahkan Krishna secara eksplisit mengatakan bahwa Karna adalah seorang Kesatria sejati dan kemampuannya jauh melebihi Arjuna. Karna sebelum perang terjadi bersumpah kepada Ibunya yaitu Kunti, untuk tidak akan menyerang putranya Pandawa kecuali Arjuna. Karena hanya Arjuna lah yang dapat mengimbanginya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun