Yang menandakan bahwa ketika berjabat tangan dengan tangan kanan orang tersebut tidak berbahaya. Berjabat tangan juga dilakukan dengan memberikan sedikit ayunan dan tenaga sambil melihat mata lawan bicara atau sambil mengangguk. Karena seperti pada budaya di Amerika, tanpa adanya tenaga saat berjabat tangan seolah-olah kita sedang berjabat tangan dengan mayat atau biasa dikenal dengan istilah 'Dead-fish Handshake".
Meskipun zaman sudah beralih menjadi zaman yang sangat modern, dewasa ini Ojigi tetao mendarah daging di segala sisi masyarakat Jepang. Bahkan tidak jarang ketika seseorang sedag melakukan telepon, orang tersebut akan mengangguk-anggukan kepalanya atau membungkuk saat berbicara.Â
Kemudian pada beladiri Jepang Ojigi merupakan suatu tata cara dan etiket yang sangat penting, jigi dilakukan ketika memasuki dan meninggalkan tempat latihan dan kepada guru dan rekan latihan. karena salah satu etika dalam berlatih eladiri Jepang adalah dapat kita pahami dengan slogan berikut, "Budo wa rei ni hajimari rei ni owari" yang bermakna "Budo (Beladiri) dimulai dan diakhiri dengan hormat"