Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyikapi Keponakan Minta Cuan Berdalih Pinjam, Begini Caranya !

12 Februari 2025   16:21 Diperbarui: 12 Februari 2025   16:21 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekayasa dan dokumen pribadi. 

Menyikapi Keponakan  Minta Cuan Berdalih Pinjam,  Begini Caranya   ! 

Mempunyai keponakan, banyak enaknya ketimbang tidak enaknya. Apalagi kalau jumlahnya cukup banyak, tentu tingkah polanya juga berwarna warni, laksana aneka warna kain.

Bila masih tahapan kanak-kanak, sedang lucu-kucunya, enak untuk diajak bermain- main. Tetapi bila sudah menginjak  remaja, menjelang dewasa dan dewasa, maka sudah banyak polanya, yang sedikit terkesan agak sulit berkompromi.

Oleh karena itu, sebagai seorang paman atau wak (pak de) saya harus bijaksana menyikapinya, karena mereka pada umumnya sedang masa perkembangan yang ingin menunjukkan jati dirinya.

Terhadap sesuatu hal, mereka inginnya cepat dan berhasil serta urusan atau apa yang mereka lakukan, tidak ingin terlalu dalam dicampuri oleh orang lain. Mereka tidak akan menyerah sampai urusannya tuntas.

Enaknya, karena mereka sudah mempunyai tenaga yang cukup, maka ketika dimintai bantuan untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan, mereka cepat mengatakan bersedia dan rela meninggalkan urusannya untuk sementara waktu.

Hanya saja kita tidak boleh lengah dan harus selalu membimbing dan mengamati serta memuji hasil kerjaannya. Jangan sekali-kali dilepas dan bila kita sedang tidak dapat mengawasi, maka lebih baik  agar disuruh istirahat saja dulu.

Yang agak lain dan menarik, bila keponakan sudah menjelang dewasa atau dewasa, dimana mereka biasanya  sudah mempunyai banyak kebutuhan dan kadang-kadang  kekurangan cuan untuk memenuhinya, maka mereka minta tolong pinjaman.

Meskipun bahasanya pinjam, tapi kita harus hati-hati, lihat  jumlah cuan yang dipinjamnya dan  lamanya waktu pengembalian.  Bila angka pinjamannya tidak seberapa  dan lama baru dikembalikan, sebenarnya mereka itu  hanya mintak saja.

Menyikapi kelakuan keponakan seperti ini, saya memutuskan untuk tidak memberikan pinjaman kepada mereka, melainkan diberi cuma-cuma, sejauh jumlah yang diminta tidak memberatkan dan saya sedang ada kelapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun