Keberadaan Tukang cukur di era perubahan yang hampir terjadi di semua aspek kehidupan hari  ini sangat dibutuhkan jasa pelayanannya oleh masyarakat, khususnya di Kota Bengkulu.
Kebanyakan orang lebih nyaman menggunakan jasa tukang cukur, meskipun harus merogoh kocek, ketimbang mintak tolong dengan kawan atau tetangganya yang pandai merapikan mahkota kepalanya itu.
Apalagi lokasi tempat cukur hari ini sangat mudah ditemukan, terutama diperkotaan dan bahkan tempat cukur moderen atau dikenal dengan barbershop, belakang ini tumbuh seperti jamur di musim hujan.
Namun, karena segmen pasarnya memang berbeda, maka eksistensi tukang cukur akan tetap dicintai oleh pelanggan setianya.
Akan tetapi sama seperti profesi yang lain,Tukang cukur juga mengalami pasang surut dalam menjalani usahanya, kadang ramai dan adakalanya sepi dari kunjungan.
Kondisi ini tentu merupakan hal yang biasa, karena yang ditawarkan berupa jasa pelayanan, jadi memang dituntut kesabaran dengan  penuh keyakinan  bahwa suatu waktu para pelanggan akan ramai  berdatangan.
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan dan hasil bincang-bincang dengan beberapa orang Tukang cukur langganan di Kota Bengkulu, Â mereka akan gembira, bila awal bulan tiba.
Memangnya kenapa  ?
Hasil  " nguping " penjelasan mereka bahwa di awal-awal bulan itulah sesungguhnya mereka akan ' panen raya,"  karena pelanggan  biasanya melakukan " ritual " cukur  diawal bulan.
Kok bisa  ?
Amat sangat bisa, sebab umumnya karyawan yang bekerja di sektor formal dan informal akan menerima upah bulanannya atau gajian diawal bulan,  walaupun memang  ada diantara  perusahaan yang membayarkan upah pada karyawannya di akhir bulan.
Jadi rupanya, kebanyakan pelanggan yang berpenghasilan bulanan, mengunjungi Tukang cukur langgananya  relatif setelah gajian alias awal bulan.