Menjamurnya barbershop di kota Bengkulu belakangan ini, tidak menyurutkan minat masyarakat untuk menggunakan jasa pelayanan tukang cukur tradisional.
Hal ini terlihat dibeberapa tempat cukur tradisional masih terjadi kesibukan untuk melayani pelanggan yang ramai anteri menunggu pelayanan.
Meskipun tidak punya angka statistik, berapa banyak jumlah barbershop yang ada di kota Bengkulu, tetapi sesuai dengan pengamatan, hampir disemua sudut kota terdapat  tempat untuk menyalon rambut tersebut.
Bahkan lokasinyapun relatif berdekatan dari barbershop  yang satu dengan barbershop yang lainnya dan kebanyakan memang terletak di jalur padat dan pinggir jalan.
Masih banyaknya masyarakat menggunakan jasa tukang cukur tradisional, mengindikasikan bahwa hasil  " permakan " mereka tidak kalah dari hasil barbershop.
Disamping itu, tentu pertimbangan finansial dan durasi bercukur menjadi yang utama, dimana upahnya relatif murah dan waktunya eksekusinya  juga relatif sebentar.
Kondisi yang demikian, juga harap dimaklumi karena pada tukang cukur tradisional umum- nya tidak menyediakan pelayanan ekstra, seperti di barbershop, termasuk tempatnya rerata sederhana.
Namun, bila dilihat dari aspek model, tukang cukur tradisional tidak mau kalah dan sanggup uji skills dengan mereka yang profesional di barbershop.
Ini terdengar setiap kali saya mengunjungi salah seorang langganan dan yang terbaru sekira 3 minggu yang lalu, selalu ditanya ingin potongan (model) seperti apa, sambil menyebutkan model yang lagi terendy seraya menunjuk pada foto-foto  yang terdapat di dinding.
Fakta tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya mereka juga selalu update tentang model yang sedang digandrungi dan senantiasa mengikuti perkembangan.