Bila musim hujan tiba, Â para petani khususnya petani sawah akan menyambutnya dengan riang gembira, Â mereka akan turun untuk mengolah sawahnya dan terpancar harapan akan keberhasilan padi yang ditanam karena tidak khawatir kekurangan air selama padi di- pertanaman.
Perasaan itu,  tentu berbeda dan malahan seperti  bertolak belakang dengan para nelayan, dimana mereka tidak bisa melaut karena air laut pasang dan gelombang tinggi, akibat hujan lebat disertai angin kencang.
Kalaupun dipaksakan melaut, hanya dapat menjelajahi bagian pinggir pantai dan pada durasi yang relatif sebentar, sehingga hasil tangkapan sedikit dan akibatnya pendapatan jumlahnya jauh berkurang.
Bahkan, diberitakan banyak diantaranya untuk sementara waktu beralih profesi ke pekerjaan lain, demi memenuhi kebutuhan hidup  sehari-hari, agar asap dapur tetap mengebul.
Keluhan semacam ini tidak hanya yang dialami oleh para nelayan daerah Bengkulu saja, melainkan juga di beberapa daerah luar wilayah Bengkulu, seperti banyak yang diwartakan media.
Sungguh persoalan yang dihadapi manusia hidup  didunia ini  tidak akan pernah habis, tuntas masalah yang ini, akan muncul masalah yang itu dan seterusnya.  Jadi dengan demikian tergantung bagaimana kita manusia menyikapinya.#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H