Kisah Masa Kecil,  Sensasi Enaknya Makan Nasi Putih  Lalap  Buah Ara Muda
Bismillah,
Masa kecil saya, dikurun waktu tahun tujuh puluhan  dihabiskan disebuah kampung terpencil yang bernama  Lubuk Langkap, di bilangan Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Lubuk Langkap masuk wilayah administratif Desa Suka Maju Kecamatan Air Nipis.
Letak Lubuk Langkap sesungguhnya tidak terlalu  jauh dari Manna ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan, hanya berjarak kurang lebih 33 kilometer saja. Tapi pada zaman dahulu terasa sangat jauh sekali karena jalan masih sangat jelek dan kendaraan angkutan juga sangat langkah.
Keistimewaan Lubuk Langkap, kampung kecil ini yaitu dikelilingi oleh dua buah batang hari,  sungai air nipis dan sungai luangan, serta  kampung ini berada di kaki bukit Riki. Sementara pohon Ara,  dari yang masih kecil sampai dengan yang sudah berbuah, banyak dan tumbuh subur di sepanjang pinggiran kedua sungai tersebut.
Saya dan teman-teman mandi sambil bermain di sungai air nipis, karena sungai ini oleh penduduk kampung dimasa itu digunakan sebagai tempat mandi, sekaligus tempat cuci dan kakus (MCK), belum ada yang membuat sumur gali dan membantu water closed (WC). Â
Sehingga sungai air nipis setiap harinya ramai, tidak hanya karena banyaknya penduduk yang bersamaan mandi, melainkan dibeberapa titik tertentu dijadikan "jalan penyeberangan" oleh penduduk yang ingin pergi keusahataninya, kesawah atau kekebun yang rerata lokasinya memang  harus melewati sungai air nipis.
Saya dan teman-teman sepermainan biasanya mandi bersama-sama pada siang hari setelah pulang dari sekolah atau sore karena pada waktu-waktu tersebut, biasanya kondisi air  sungai  bersih dan jernih serta penduduk kampung  belum ramai kesungai.
Kami bermain simbur- simburan air dispot yang airnya relatif dalam (lubuk) di sebelah hulunya, sehingga tidak akan menganggu bila penduduk sudah turun kesungai untuk mandi, sehabis bekerja dari sawah, kebun atau ladang.