Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo, Bagaimana  Zaken Kabinet dan Kementerian Pertanian  ?
Kurang dari sepekan lagi  pemerintahan baru akan terbentuk. Seiring dengan akan dilantiknya Presiden-Wakil Presiden terpilih priode 2024-2029 Prabowo-Gibran.Â
Banyak harapan masyarakat Indonesia terhadap duet kepemimpinan nasional ini untuk memajukan bangsa di semua aspek kehidupan  serta mengatasi persoalan yang sedang dan akan dihadap negarai ini.Â
Terpantau jelas  belakangan ini Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang para tokoh nasional, baik politisi maupun profesional dalam rangka interview untuk dijadikan pembantunya dalam kabinet nanti.Â
Sebagaimana diungkapkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto  beberapa waktu  lalu bahwa beliau berkeinginan membentuk sebuah  zaken kabinet  yang menterinya berlatarbelakang profesional atau ahli dibidangnya.Â
Namun setelah memperhatikan latarbelakang  para tokoh yang diundang kekediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto belum ini, terlihat kebanyakan merupakan elit dan kader partai politik.Â
Oleh karena itu zaken kabinet yang para menterinya terdiri dari kalangan ahli, dengan berbagai alasan strategis dan pertimbangan, sepertinya tidak akan terwujud, kendati sesungguhnya mereka juga adalah elit politik atau kader parpol.Â
Terlepas dari semua itu, saya berharap dan optimistis pos-pos kementerian yang berkaitan dengan kelangsungan hajat hidup orang banyak yakni kementerian pertanian serta kementerian kelautan dan perikanan tetap dikendalikan dari kalangan profesional.Â
Disamping  penduduk negeri ini mayoritas bermatapencaharian petani dan nelayan yang harus mendapatkan perhatian lebih, juga kedua sektor ini merupakan alasan kenapa negara ini dinamakan negara agraris dan negara maritim.Â
Selain itu, umum sudah tahu bahwa program unggulan Presiden terpilih dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yaitu pemberian makanan bergizi gratis untuk balita, anak-anak sekolah, ibu hamil dan menyusui, yang notabene sumbernya merupakan produk dari kedua sektor tersebut.Â
Kemudian yang lebih penting lagi yaitu  upaya peningkatan produksi pertanian terutama pangan (beras) untuk memenuhi konsumsi dalam negeri (swasembada) maka khususnya kementerian pertanian sebaiknya  di nahkodai oleh kalangan profesional (ahli).Â