Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Tempat Persinggahan, "Peluang dan Tantangan" Masjid di Pinggir Jalan Strategis

14 Oktober 2024   12:51 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:54 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid pinggir jalan Desa Bakal Dalam Talo Seluma Bengkulu.  sumber :  dokpri. 

Menjadi Tempat Persinggahan, "  Peluang dan Tantangan "  Masjid Dipinggir Jalan Stategis

Bismillah,

Bagi sebagian masyarakat muslim yang pemukimannya berada dipinggir jalan lintas cenderung bersepakat untuk mendirikan tempat ibadah berupa masjid juga dipinggir jalan strategis.

Sehingga tidak heran bila kita perhatikan, disetiap perkampungan disepanjang jalan strategis terdapat bangunan masjid, dari katagori bangunan sederhana, sedang, sampai dengan megah.

Termasuk juga sumber  biaya pembangunannya, mulai dari swadaya murni masyarakat, subsidi pemerintah sampai dengan sumbangan orang-orang kaya  yang dermawan.

Keberadaan masjid yang berlokasi dipinggir-  pinggir jalan strategis ini sesungguhnya berpeluang mendapatkan keuntungan dan sekaligus juga menjadi tantangan bagi masyarakat setempat, terutama para pengurus  masjid.

Sudah mahfum bahwa dengan ramainya arus lalu lintas orang-orang  yang  bepergian jarak jauh terkadang  dalam perjalanan mereka  belum sampai ditempat peristirahatan atau rest area.

Tapi waktu sholat sudah tiba atau karena keperluan pribadi yang mendesak lainnya(baca buang air) maka tidak ada pilihan lain  kecuali harus singgah  di masjid.

Juga boleh jadi karena  mereka memandang bahwa masjid tersebut memiliki kelebihan, baik dari aspek arsitekturnya yang menarik maupun penataan tamannya yang indah serta lain-lainya, sehingga mereka kagum, lalu ingin mengabadikannya untuk kenangan.

Dengan banyaknya orang yang singgah, baik  tujuannya untuk sholat atau keperluan pribadi yang mendesak lainnya, tentu harapan kita,  hati mereka terketuk untuk menyisihkan rezkinya dengan membuka dompetnya, lalu memasukkan isinya (duit) kedalam kotak infak yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun