Pilwakot Bengkulu :  Cara Cerdas  Memilih,  Telusuri Rekam Jejak dan Cermati Programs Paslon
Penetapan nomor  urut dan pasangan calon  (paslon)  Walikota-Wawalikota Bengkulu sudah dilakukan KPUD Kota Bengkulu, Senin (23/9-2024).Â
Ada 5 paslon peserta kontestasi pilwakot Bengkulu November 2024 mendatang, yakni Dani Hamdani-Sukatno nomor urut 1, Ariyono Gumay-Harialyyanto nomor urut  2, Dedy Ermansyah-Nuragiyanti nomor urut 3, Benny Suharto-Fahrizal nomor urut 4, dan Dedi Wahyudi-Ronny Tobing  nomor urut 5.
Sedangkan parpol atau gabungan parpol pengusung paslon, Â yaitu nomor urut 1 diusung PKS dan PKB, nomor urut 2 Â tanpa parpol (independen), nomor urut 3 diusung Nasdem, Demokrat dan Gerindra, nomor urut 4 diusung Golkar, Hanura, PPP, PSI, Gelora, Umat, Buruh, dan Perindo, serta nomor urut 5 Â diusung PAN dan PDIP.Â
Kelima paslon Walikota-Wawalikota tersebut siap bertarung untuk  merebut simpati warga Kota Bengkulu yang berjumlah 267.263 pemilih (rri.co.id)  guna memimpin Kota Bengkulu lima tahun kedepan.Â
Pertarungan diprediksi bakal berlangsung biasa-biasa saja, mengingat jumlah kekuatan parpol pengusung paslon hampir merata.Â
Bahkan paslon nomor urut 2 Ariyanto-Harial maju percaya diri secara independen, tanpa parpol pengusung.Â
Sementara tingkat kepopuleran masing-masing paslon relatif sama, kecuali Dedi Wahyudi pernah menjabat Wakil Walikota (petahana) dan Dedy Ermansysh pernah menjadi Wakil Gubernur (sisa masa jabatan).Â
Dengan banyaknya jumlah paslon, tentu bagi warga kota Bengkulu banyak alternatif  untuk memilih paslon sesuai dengan keinginan hati nurani masing-masing.Â
Kendati bebas memilih tapi harus cerdas sebelum memastikan paslon yang akan dipilih, dengan cara mengenali dan mengetahui rekam jejaknya.Â
Disamping itu  cermati program-program yang ditawarkan oleh para paslon, apakah logis dan bila nanti terpilih mudah untuk direalisasikan atau sebaliknya hanya sekadar janji-janji politik yang tidak mungkin dilakukan.Â
Lalu, bagaimana dan dimana program-program paslon dapat diperoleh  ?Â
Ketika kampanye dan debat kandidat dalam pemaparan visi dan misi atau di media elektronik dan cetak serta sosial media.Â
Juga jangan  terpancing dengan iming-iming murahan dan bujuk rayu curang yang dapat mencederai proses dan hasil perhelatan pesta demokrasi nantinya.Â
Majulah kita semua. #