Sebagai daerah otonom baru Pemkab Kepahiang banyak melakukan terobosan dan inovasi, diantaranya menjadikan kawasan liku 9 menjadi lokasi wisata.
Melihat kondisi alamnya  berbukit-bukit dan mendaki mulai dari memasuki lokasi kawasan sampai kepuncak, maka dinamai dengan wisata gunung.
Karena lokasi wisata berada pada ketinggian kurang lebih 700 meter dpl maka terasa betul udaranya yang sejuk dan nampak jelas terlihat kepulan-kepulan hawa dingin terutama  di pagi hari.
Disamping itu dari setiap tingkatan liku kita dapat melihat pemandangan yang luas kebawah dan dengan mudah dapat menyaksikan berbagai jenis fauna bermain secara bebas di alam yang terbentang luas.
Puas menikmati perbukitan alam yang jarak dari liku (tikungan) yang satu dengan yang lainnya ratusan meter itu, wisatawan  disuguhi dengan berbagai macam minuman dan makanan tradisional dengan harga yang cukup bersahabat.
Pemilik  puluhan warung dan penjual  minuman dan makanan ini tidak lain merupakan warga lokal sekitar,  juga disetiap warung tersedia tempat santai dan lahan parkir yang cukup memadai.
Sehingga  keberadaan wisata gunung Kepahiang  ini  telah membuka sedikit lapangan kerja terutama bagi Ibu-ibu dan remaja putri  serta dapat  menggerakkan perekonomian masyarakat setempat.
Bahkan untuk dibeberapa tempat yang jumlah warungnya cukup banyak dan ada rumah makannya tersedia tempat istirahat, MCK, dan Musholla.
Yang menarik dan menjadi pendorong bagi penjajah makanan dan minuman dikawasan wisata gunung liku 9 ini,  pengunjungnya  jarang sepi.
Maklum saja kawasan ini adalah jalan lintas, dimana mobil pribadi dan bus angkutan penumpang maupun barang jarang sekali  tidak berhenti di salah satu titik peristirahatan di kawasan lokasi wisata.
Oleh karena jalan lintas, maka retribusi masuk kawasan wisata tidak diberlakukan termasuk bagi wisatawan yang benar-benar tujuannya untuk berwisata ria.