Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Polimek PPDB Sekolah Negeri Terus Terjadi dan Bagaimana Solusinya ?

28 Juni 2024   13:28 Diperbarui: 28 Juni 2024   13:44 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto siswi sekolah menengah tempo doeloe.  sumber  : dokumen pribadi. 

Mengapa Polemik  PPDB Sekolah Negeri Terus Terjadi dan Bagaimana  Solusinya   ?

Penerimaan peserta didik baru (PPDB) merupakan agenda tahunan bagi  satuan pelaksana pendidikan disetiap tingkatan pendidikan, baik sekolah atau madrasah negeri maupun swasta.

Namun setiap kali dilaksanakan PPDB selalu saja memunculkan polemik dan menuai kritikan pedas dari berbagai pihak terhadap pelaksanaan dan outputnya.

Yang menjadi sasaran tembaknya tentu saja para guru dan karyawan yang tergabung dalam panitia PPDB, meskipun mereka sudah bekerja keras dan ikhlas memenuhi tugas dan kewajibannya.

Persoalan krusial tersebut muncul ditengarai karena tidak hanya terbatasnya jumlah sekolah negeri serta daya tampung sebuah sekolah, dan juga masih minimnya sekolah yang berlabel pavorit (bermutu).


Namun diduga kuat dan jamak diketahui akibat kurang independensinya panitia di dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan tata tertib dan aturan yang telah disepakati bersama.

Diperparah lagi adanya calon peserta didik baru yang musti diterima karena  " titipan " oknum pejabat dan kolega lainnya, tentu menjadikan panitia bekerja tidak optimal dan terkesan kurang profesional.

Lalu, bagaimana solusinya untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut   ?

Ada tiga pendekatan yang ditawarkan agar persoalan yang dihadapi dapat diminimalisir.

Pertama. Untuk jangka pendek.  Menunjuk dan mengangkat personil panitia yang berintegritas dan memberikan kesempatan kepada panitia untuk bekerja profesional dan independen, tanpa " intervensi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun