Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Membaca Peluang Bisnis Parfum Lokal, Perlu Inovasi Produk Ganda Fungsi

21 Juni 2024   20:09 Diperbarui: 21 Juni 2024   20:23 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokumen pribadi. 

Membaca Peluang Bisnis Parfum Lokal, Perlu  Inovasi  Produk Ganda Fungsi  

Bismillah,

Parfum atau pewangi tubuh pada sebagian orang merupakan kebutuhan pokok. Bila tubuhnya belum diolesi parfum rasanya kurang lengkap, baik  untuk  sekadar di rumah saja, lebih-lebih hendak bepergian.

Dengan demikian,  parfum harus senantiasa  tersedia dirumah dan bila persediaan sudah menipis, cepat-cepat membeli lagi, padahal sudah jamak diketahui bahwa ada sebagian parfum yang dapat mengeluarkan bau kurang sedap, akibat  bersenyawa  dengan keringat.

Fenomena ini tidak hanya di alami oleh generasi hari ini, namun sudah terjadi  sejak generasi dahulu kala, seiring dengan perkembangan  peradaban manusia itu sendiri.

Bahkan, khususnya di negara Nusantara parfum berkembang dan sudah dipakai sejak zaman kerajaan, dimana setiap kali ada acara ritual di istana kerajaan selalu diperlukan bahan yang dapat mengeluarkan bau harum semerbak mewangi.

Beruntungnya, tumbuh-tumbuhan berbau wangi dan yang dapat mengeluarkan bau harum sangat banyak tumbuh di negeri ini, seperti pohon cendana, kayu putih, gaharu, vanili, cengkih dan lain-lain.

Berkait  dengan banyaknya bahan  baku utamanya  yang terdapat di bumi pertiwi Indonesia, jelas usaha pengembangan industri  parfum masih terbuka lebar karena tidak khawatir kekurangan bahan baku.

Disamping itu pangsa pasar, terutama pengguna dari dalam negeri sendiri masih sangat memungkinkan, mengingat jumlah penduduk negara ini relatif besar.

Hanya saja usahawan dan para peracik parfum harus terus melakukan riset, guna menemukan ramuan  dan  inovasi baru sesuai dengan tuntutan para konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun