Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Berubah, Terasa Setelah Tiada

4 Juni 2024   20:08 Diperbarui: 4 Juni 2024   20:19 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awal masa perkuliahan. sumber : Dokumen pribadi. 

" Semua  Berubah, Terasa Setelah Tiada "

Bismillah,

Lebih dari 33 tahun yang lalu tepatnya tahun 1991,  kami yang berjumlah 70 orang dari  8  daerah provinsi dipertemukan di sebuah kampus pendidikan yang berlokasi di wilayah yang sangat populer dalam dunia pertanian yaitu kota hujan Bogor.

Daerah asal kami ada dari Jawa Barat (Banten masih bagian Jabar), DKI Jakarta, Lampung, Sumatera Selatan (Kepulauan Bangka Belitung masih bagian Sumsel), Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.

Perjuangan kami untuk merebut predikat mahasiswa tugas belajar ketika itu cukup berat karena harus mengalahkan ribuan peserta seleksi yang rerata pegawai negeri sipil  senior dan sudah berpengalaman.

Namun dengan tekad yang kuat dan perjuangan yang tak kenal menyerah serta usaha yang keras, akhirnya tiket ikatan dinas yang terbatas itu dapat di " genggam."

Kendati cuma tiket tugas belajar di sebuah Akademi, namun ada rasa bangga penuh syukur, karena boleh jadi ini merupakan anak tangga pertama untuk menaiki anak-anak tangga kuliah selanjutnya.

Kami diterima sebagai mahasiswa tugas belajar di sebuah Perguruan tinggi kedinasan di bawah naungan Departemen Pertanian (kini Kementerian Pertanian) yaitu Akademisi Penyuluhan Pertanian Bogor Angkatan V.

Pada awal perjumpaan kami memang terasa asing, walaupun kami sesungguhnya mayoritas berlatar belakang yang sama yaitu pegawai negeri sipil fungsional  Penyuluh Pertanian.

Memang ada beberapa orang yang berlatar belakang pegawai struktural, tapi tidak membuat mereka asing, karena ruang lingkup pekerjaannya masih bersentuhan dengan bidang penyuluhan pertanian dalam arti yang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun