Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Belarak," Tradisi dalam Prosesi Resepsi Pernikahan Masyarakat Bengkulu Selatan

3 Juni 2024   20:07 Diperbarui: 3 Juni 2024   20:42 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Belarak,"  Tradisi Dalam Prosesi Resepsi Pernikahan Masyarakat Bengkulu Selatan

Di sebagian daerah Bengkulu, tepatnya wilayah  Bengkulu Selatan, Seluma dan Kaur ada satu tradisi yang sampai dengan hari ini tetap eksis tatkala melaksanakan serangkaian prosesi resepsi pernikahan.

Kendati tidak disetiap  tempat sahibul hajat prosesi resepsi pernikahan ini di gelar, namun masih seringkali dibentang yaitu acara "belarak."

Tradisi belarak ini adalah kegiatan yang dikemas sedemikian rupa, dimana sepasang pengantin melakukan perjalanan dari satu tempat yang telah ditentukan untuk  menuju rumahnya atau  sahibul hajat.

Tari Pencak menyambut pengantin dan rombongan.  sumber : dokpri
Tari Pencak menyambut pengantin dan rombongan.  sumber : dokpri


Sepasang pengantin berjalan dengan didampingi oleh kedua orang tuanya, kerabat dekat dan diringi oleh para tetua serta rombongan lainnya sambil menabuh gendang atau rebana.

Disamping hanya dengan iring-iringan jalan kaki dengan langkah gontai, ada juga yang menggelarnya dengan iringan kendaraan bermotor roda empat, dan tentunya rute yang dilewati juga relatif jauh.

Sementara itu,  waktu pergelaran belarak tersebut juga tergantung situasi dan kondisi, ada yang melaksanakannya menjelang resepsi di pagi hari dan ada yang di sore hari setelah resepsi usai. 

Sumber : dokpri. 
Sumber : dokpri. 


Meskipun waktu pelaksanaan belarak bisa beda, namun kalimaknya sama, dimana ketika sepasang pengantin dan rombongan tiba di arena resepsi, maka diminta istirahat sejenak, kadang tetap berdiri dan adakalanya disediakan tempat duduk tergantung durasi pertunjukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun