Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Harga Kopi "Meroket": Pendapatan "Meningkat," Pilihan Tetap Hidup Hemat?

15 Mei 2024   16:09 Diperbarui: 15 Mei 2024   16:14 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani pekebun kopi mengangkut hasil. Sumber : Whatsapp grup RT. 09 Pagar Dewa Selebar Kota Bengkulu. 

Harga Kopi    " Meroket "  :  Pendapatan     "Meningkat, "   Pilihan Tetap Hidup Hemat   ?

Harga biji kopi asalan hari ini " meroket ' sampai menyentuh livel  Rp. 60.000-,  lebih per kilogramnya.  Harga tersebut merupakan harga tertinggi dari harga kopi beberapa tahun belakangan ini. 

Meroketnya harga kopi sekarang ini disinyalir karena tingginya permintaan  pada satu aspek  serta pada aspek lain kurangnya produksi baik produksi  dalam negeri maupun negara-negara penghasil kopi dibelahan dunia lainnya. 

Ditengarai penyebabnya  karena adanya musim tidak menentu  yang cenderung ekstrim  sehingga mempengaruhi produksi buah kopi, khususnya di sebagian besar daerah Bengkulu. 

Jadi meskipun harga biji kopi tinggi, namun tetap membuat sebagian petani pekebun kopi " melesu ' akibat jumlah produksi kopi yang terjual berkurang. seperti yang dituturkan Awen Zazili salah  seorang pekebun kopi di kawasan perkebunan rakyat Bengkulu Tengah dan Seluma Bengkulu. 

Petani pekebun kopi mengangkut hasil. Sumber : Whatsapp grup RT. 09 Pagar Dewa Selebar Kota Bengkulu. 
Petani pekebun kopi mengangkut hasil. Sumber : Whatsapp grup RT. 09 Pagar Dewa Selebar Kota Bengkulu. 

Kendati demikian petani pekebun  tetap bersemangat mengolah kebunnya, seiring dengan terus membaiknya harga komoditas kopi di kurun waktu  beberapa tahun belakangan  ini. 

Oleh karena itu petani pekebun selalu berharap agar harga kopi tetap stabil agar usaha yang mereka tekuni dapat memberikan keuntungan yang signifikan untuk  memenuhi kebutuhan keluarga, biaya sekolah anak-anaknya. 

Harapan para petani pekebun ini  tentu harus dibarengi dengan usaha perbaikan serta penerapan sistem budidaya yang baik, sesuai dengan anjuran pihak-pihak yang berkompeten dan pengalaman dari para pekebun yang sukses. 

Sehingga dengan penerapan inovasi budidaya yang benar, seperti penggunaan bibit unggul,  pengaturan jarak tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta lain-lainnya, maka produksi dapat meningkat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun