Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menakar Potensi Menang Pasangan Cabup-Cawabup Bengkulu Selatan Berdasarkan "Asal Paslon"

20 April 2024   08:21 Diperbarui: 20 April 2024   08:23 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menakar  Potensi  Menang Pasangan Cabup- Cawabup  Bengkulu Selatan, Berdasarkan Asal Paslon

Bismillah

Gelaran   pilkada masih relatif lama lagi, tapi para elit politik khususnya petinggi partai sudah mulai mengelus-elus  jagonya yang akan " diadu " pada pesta demokrasi November  2024  yang akan datang. 

Penulis mencoba memaparkan
potensi memenangi  pilkada Bengkulu Selatan tahun 2024 berdasarkan asal  pasangan (paslon) cabup-cawabup dengan melihat pilkada sebelum-sebelumnya. 

Jika untuk pemilihan Legislator terbagi menjadi 3 daerah pemilihan (dapil) maka untuk pilkada hal itu pastinya tidak berlaku. 

Daerah pemilihan 3 yang terdiri dari Kecamatan Seginim, Air Nipis, Kedurang, Kedurang Ilir  Bunga Mas merupakan dapil yang  menyumbang anggota legislatif Bengkulu Selatan sebanyak  9  orang anggota. 

Sedangkan dapil 2 yang terdiri Kecamatan Pino, Pino Raya, dan Ulu Manna merupakan dapil terkecil yang hanya menyumbang 6 orang anggota saja. 

Sementara dapil 1 yang terdiri dari Kecamatan Manna, Kota Manna, dan Pasar Manna merupakan yang terbesar penyumbang anggota legislatif yaitu 10 orang. 

Berkaca dari dapil tersebut, yang merupakan sebaran dari jumlah penduduk dan sekaligus merupakan cerminan dari jumlah penduduk yang sudah berhak memberikan suaranya, maka  dapil 1 lebih banyak, menyusul dapil 3 dan paling sedikit dapil 2.

Yang menarik dan patut dianalisis bahwa dua kali pilkada justru di menangi oleh cabup yang berasal dapil kecil dan baru pada pilkada 2019 dimenangi oleh cabup dari dapil lebar.

Kenapa    ? 

Seperti diketahui bahwa dapil 1 dan 2 penduduknya adalah masyarakat pindahan dari  Pino dan Ulu Manna, yang tersebar di sudut-sudut Kota Manna dan di beberapa desa di Seginim  dan Air Nipis. 

Jika tidak ada faktor X yang mempengaruhi
(Ceteris paribus dalam ekonomi) maka umumnya para pemilih cenderung  menjatuhkan pilihannya  pada calon yang berasal dari " asal  yang sama " dengannya,  jadi isu asal muasal dan hubungan kekerabatan masih kental dalam menentukan pilihan di setiap kali pilkada. 

Untuk pilkada di tahun 2024 mendatang, Penulis mencoba menakar pasangan cabup-cawabup yang berpotensi memenangi percaturan pilkada tersebut berdasarkan sebaran pemilik suara dan asal pasangan cabup-cawabup. 

Kemungkinan duet asal  pasangan akan terjadi, antara  Seginim/Air Nipis dengan Pino/Ulu Manna, Seginim/Air Nipis dengan Manna, Manna dengan Kedurang, Manna dengan Pino, Pino dengan Kedurang atau Seginim dengan Kedurang. 

Jika duet pasangan asal Seginim/Air Nipis dengan Pino terjadi, maka  suara pemilih Seginim/Air Nipis dan Pino/Ulu Manna hampir dipastikan dapat, tapi suara Kedurang dan Bunga Mas sulit untuk didapatkan, hanya ada sumbangan suara relatif kecil dari Manna. 

Kalau duet pasangan asal Seginim/Air Nipis dengan Manna terbentuk, maka hampir sama dengan situasi di atas, dimana suara dari Kedurang sulit didapatkan, tapi cukup besar akan mendapatkan sumbangan suara dari Pino /Ulu Manna dan sedikit dari Bunga Mas. 

Sementara jika duet pasangan terjadi antara Seginim/Air Nipis dengan Kedurang terjadi, maka situasinya akan merubah keadaan, dimana suara pemilih Seginim/Air Nipis dan Kedurang akan penuh di dapat dan sumbangan suara pemilih dari Manna dan Pino/Ulu Manna juga cukup signifikan, termasuk  juga muntahan suara  sedikit dari Bunga Mas. 

Dari analisis sederhana diatas, tentu duet pasangan cabup-cawabup yang berasal dari Seginim/Air Nipis dengan Kedurang yang diprediksi akan unggul. 

Bila skenario itu meleset,  umpamanya terjadi duet pasangan dari asal yang sama, umpamanya calon BD 1 B asal dari Seginim/Air Nipis dan calon BD 5 B juga berasal dari Seginim/Air Nipis, tentu pasangan asal kota Manna yang paling berpeluang. 

Lalu berapa pasangan yang akan betarung  ? 

Melihat sebaran keterwakilan Partai Politik di Legislatif, dipastikan tidak ada partai politik yang secara langsung dapat mengusung satu pasangan calon dan untuk itu harus berkoalisi untuk memenuhi electoral threshold (Et) atau 5 kursi di DPRD Bengkulu Selatan, dan diprediksi pasangan cabup-cawabup akan ada 3 atau 4 pasangan. 

Bila ada pasangan yang diusung oleh banyak parpol dan pertarungan terjadi head to head, maka  yang " berpeluang " untuk memenangi perhelatan pesta demokrasi itu diprediksi  ada pada duet pasangan yang pasangannya ada berasal dari " Kedurang."

Majulah kita semua. # BN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun