Peranan Pupuk Kandang Terhadap Perbaikan Struktur Tanah dan Produksi Sayuran
Belakangan ini petani " menjerit " karena mahalnya harga pupuk pada satu sisi dan pada sisi lain pupuk juga sulit  didapatkan  karena jumlah barang yang beredar terbatas.
Persoalan  " harga mahal dan langkahnya ' pupuk ini tidak hanya dialami oleh para petani tanaman pangan saja, namun  kalangan petani sayuran juga terdampak.
Padahal penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus, tanpa diimbangi dengan pemakaian pupuk organik yang cukup berakibat tanah menjadi kurang baik sebagai media tumbuh bagi tanaman, terutama tanaman sayuran.
Kita tahu bahwa tanaman sayuran, umumnya memiliki sistem perakaran yang dangkal dan tersebar dilapisan tanah paling atas (top soil) sehingga untuk memperoleh pertumbuhan dan produktivitas yang optimal dibutuhkan tanah yang gembur dan banyak mengandung humus.
Pupuk anorganik dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan tanaman, baik vegetatif maupun generatif. Sementara pupuk organik diperlukan untuk menjaga struktur dan tekstur tanah agar tetap gembur dan meminimalisir adanya pencucian unsur hara dalam tanah.
Salah satu pupuk organik yang banyak dimanfaatkan oleh petani sayuran adalah pupuk kandang (kotoran/pieces hewan). Pupuk organik sebelum digunakan harus mengalami proses pelapukan terlebih dahulu (penguraian oleh jasad renik) sehingga berwujud humus.
Pupuk organik berupa pupuk kandang mempunyai peranan memberikan nutrisi yang tidak terdapat pada pupuk anorganik dan dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta mampu menahan air tanah, juga berfungsi sebagai penyangga kation agar tidak tercuci.
Satu hal yang harus mendapat perhatian adalah pertimbangan dalam memilih jenis pupuk organik dan perhitungan dari aspek ekonominya. Pemilihan pupuk organik harus memperhatikan mutu pupuk.
Pada pupuk kandang sangat tergantung kepada pakan ternak yang memproduksi pupuk kandang tersebut. Hal ini akan berpengaruh  juga terhadap kandungan unsur hara yang tersedia bagi tanaman.
Ternak yang memproduksi pupuk kandang agak terbatas jumlahnya, sehingga perlu dicarikan alternatif lain sebagai pengganti, misalnya pupuk kompos dan pupuk hijau.
Keberhasilan dari aspek budidaya belum tentu menguntungkan bila dilihat secara ekonomi, apalagi jika harga sayuran sedang anjlok di pasaran.
Majulah kita semua. #
Referensi  :
*. Â Menuju Pertanian Tangguh. Deptan.
*. Â Pedoman Umum Penerapan Pupuk
  Alternatif. IPPTP Bengkulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H