Pabrik Gula Gondang Baru sudah ada sejak zaman tanam paksa (culturstelsel) penjajahan Belanda yaitu tahun 1860.
Sedangkan Museum Gula Jawa Tengah di bangun untuk mengenang manisnya rasa gula Gondang Baru Jawa Tengah (Indonesia) karena pernah menjadi produsen gula terbesar di dunia.
Juga sebagai pusat sejarah perindustrian gula, yang di bangun tahun 1982 atas prakarsa Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah di masa itu Supardjo Rustam dan di dukung penuh oleh Direktur Utama PTPN XV-XVI Â Warjatmo.
Puas mengagumi Museum Gula yang syarat dengan sejarah perjuangan itu, kami kembali menuju Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Disini obyek yang dilihat adalah hamparan Salak yang luas sekali, sejauh mata memandang merupakan hutan tanaman Salak.
Jenis Salak yang diusahakan masyarakat tani di Desa Pondo kecamatan Tempel itu sebenarnya Varietas unggul lokal saja, tapi karena areal penanamnya terpusat di Pondo maka orang menamakannya Salak Pondo, yang terkenal itu.
Untuk masuk  ke areal kebun Salak dimasa itu, pengunjung tidak dikenai bea dan setelah di dalam  baru ada aturan mainnya.
Disana  pengunjung boleh mencicip, dan diharapkan oleh si empunya kebun,  pengunjung membeli untuk di bawah pulang. Â
 Pengunjung harus tahu diri, walaupun  " bebas nyicip, "  jangan kelewatan, karena bisa jadi dapat culian dari " pengamat " yang ditugasi oleh para penjual di kebun salak.
Enaknya menikmati Salak Pondo dan tak terasa capek mengelilingi areal kebun yang luas itu, lalu sebelum pulang kami mampir di sebuah objek wisata yang letaknya lebih kurang 7,5 kilometer dari Kota Yogyakarta.
Dan disini kami santai dan menyaksikan indahnya Candi Perambanan, Â betapa negeri ini sejak dari nenek moyang nya dahulu kala sudah mempunyai peradapan yang tinggi dan karena sudah sore kami pulang ke penginapan. Â