Mohon tunggu...
Buyung Haryakusuma
Buyung Haryakusuma Mohon Tunggu... -

Buyung Haryakusuma ...\r\nsenang berteman, senang membaca,senang berolahraga dan baru belajar menulis ... mohon bimbingannya teman-temanku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepanjang Perjalananku ....

15 Agustus 2011   08:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sudah waktunya ku 'tuk sadar ... tembok ini memang benar2 tinggi dan tebal ... smua usaha... tuk lompati dan jenguk isi di balik tembok ini ... slalu gagal dan seakan aku terpental ... dari penjuru manapun ku datang ... tak terlihat pintu atau jendela ... membuka ... membentang tidak juga ucapan selamat datang ... dalam lelahku ... memandang tembok yang melingkar tak bertuan ... tak rubuh akan rayuan ... tak goyah akan hantaman ... ternyata ... pahatan ... goresan ... coretan ... yg aku torehkan membentuk citra yg mengagumkan ... seakan lukisan ... maha karya ... seniman-seniman di jaman Renaissance ... he...he...he... jangan skeptis dulu kawan ... pelan ku panjati ... pohon yg menjulang tinggi ... di timur ... tembok tebal melingkar ini ... mencari kebenaran ... gerangan yg tersimpan di balik tembok ini ... dari ketinggian ... kudapati ... dibalik tembok melingkar ... ternyata ... yang ada hanya kehampaan ... bukan istana dengan keajaiban juga keindahan ... tak ada suatu apapun di situ ... aduh ... serasa tak terbayar rasa penasaranku ... dalam jenuh ... ku layangkan pandang ... ke hamparan-hamparan di sekitar ... waw ... ternyata ... di luar ini tembok ini ... banyak hal yg menakjubkan ... ilalang ... bergoyang ... ikuti hembusan angin yang menggerakkan ... jalan setapak mendaki ... laksana ular yang melenggak lenggok menciutkan nyali ... rerumpun perdu ... tak beraturan tak beraturan tapi datangkan ketenangan ... kecipak air ... kali kecil ... nyanyian kutilang di kejauhan ... smua menjelmakan simfoni alam yang abadi ... bodohnya aku ini ... setengah mati mencari keindahan istana di dalam tembok hampa ini ... tak taunya ... berjuta keindahan dan keajaiban itu ... tlah mengiringi dan menemaniku selama ini ... benar-benar aku tak sadar diri ... sujud ku sembahkan pada Sang Ilahi ... ampuni aku ... tuk semua kealpaanku ini ... kurang bersukur atas semua nikmat ... dariMu ... dariMu ... dariMu sepanjang perjalananku ... Batam 05 Oktober 2009 22:30 PM Buy's

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun