Sebelumnya kita harus tau, apasih itu identitas. Identitas* adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang yang membentuk jati dirinya. Identitas mencakup aspek seperti nama, jenis kelamin, usia, ras, agama, pekerjaan, nilai-nilai, keyakinan, dan pengalaman hidup. Identitas juga mencakup refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi.(KBBI.2023)
Pada tahun politik saat ini dikhawatirkannya banyak ancang-ancang gerakan politik dengan memanfaatkan keterlibatan identitas individu yang tidak disadari oleh masyarakat. Terlebih khusus masyarakat indonesi yang akan mengadakan pemilihan presiden.
Semakin mendekati Pemilu 2024, isu-isu politik semakin meningkat salah satunya tentang politik identitas. Menurut Abdillah, politik identitas adalah kegiatan politik yang berdasarkan identitas individu baik dari etnis, ras, suku, hingga agama.Oleh karna itu ada apa degan  Identitas dan apasalahnya menggunakan politik identitas, Mahfud MD menyampaikan bahwa penggunaan politik identitas dalam pemilu bisa menjadi penyebab utama terjadinya perpecahan atau polarisasi dalam masyarakat. Namun, penting untuk dicatat bahwa dia menekankan perbedaan antara politik identitas dan identitas politik.beliau mengatakan.
"Saya selalu mengatakan politik identitas itu berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. (Namun), politik identitas itu beda dengan identitas politik," kata Mahfud dalam pidatonya ketika membuka acara 'Forum Diskusi Sentra Gakumdu - Wujudkan Pemilu Bersih', Selasa (8/8/2023).
Mahfud menjelaskan, identitas politik adalah identitas primordial yang melekat pada setiap orang. Misalnya identitas agama di mana ada orang beragama Islam, Kristen, dan Katolik. Lalu identitas suku seperti orang bersuku Madura, Jawa, Bugis, Batak, dan lainnya. Ada pula identitas ras seperti warga Indonesia dari etnis Melayu, Cina, Arab, dan lainnya.Â
 "Apakah memilih berdasarkan identitas itu tidak boleh? Boleh, tetapi jangan itu menjadi hal yang utama, apalagi dijadikan alat untuk mendiskriminasi orang lain," kata Mahfud.
Selama ini terutama dalam pesta demokrasi 2019 yang kita lihat terjadinya cukup tajam pengangkatan politik identitas di kalangan masyarakat yang berpotensi terjadinya konflik sosial "menghilangkan identitas berarti menghilangkan Bhinneka Tunggal Ika". Begitu ujar Prof.Kh.Syukro Ma'mun. (yt,cnl.@nurhasanpendawa95.2023)
Disitu menjelaskan bahwasanya beliau menegaskan terhadap isu pemilu yang tidak boleh bawa identitas dalam politik,beliau mengatakan: tentu saja beliau akan memilih presiden yang identitasnya jelas dan beliau tidak akan memilih prsiden yang  identitasnya yang abu abu dalam arti lain tidak jelas. Beliau juga menerangkan terkait jokowi yang di isukan ijazahnya palsu yang seperti ini jangan di ulangi presiden yang akan datang terkait adanya isu ijazah palsu ,walaupun tidak benar adanya isu ijazah palsu.
Nah oleh karna itu harus teliti, untuk menjadi calon presiden yg benar itu harus identitasnya yang jelas, agar tidak terjadi isu isu yg tidak jelas ,itulah pentingnya membawa identitas dalam pemilihan umum, tetapi bawalah identitas yang membawa persatuan jangan membawa identitas yang menimbulkan perpecahan. Karna jika bicara identitas PPP juga identitas PDI juga idnetitas semua partai politik itu identitas, yang tidak punya identitas itu Cuma hewan, yg terpenting adaah bawalah identitas ini untuk menatukan bangsa bukan yg bikin perpecahn, Bawalah identitas yng membawa persatuan karna kita sebagai negara Bhineka Tunggal Ika.
Jadi didalam politik itu tidak ada salahnya beridentitas selagi tidak menimbulkan perpecahan , surulah calon presiden itu kemukakan programnya adu program bukan adu identitas ini yang salah ,sekalipun asalnya kemajuannya karna identitas. Jika identitas di hilangkan gak bakalan hilang bohong jika bisa hilang, jangan membohongi diri kita sendiri yang namanya orang kristen pasti hatinya ingin mempunyai pemimpin yang beragama kristen orang hindu pasti ingin pemimpin beragama hindu begitu juga orang islam pasti hatinya ingin mempunyai pemimpin yang beragama isam, ini bukan cara tapi ini naluri manusia.apalagi negara kita indonesia ini mempunyai banyak suku, begitu jug dengan suku suku yg ad di indonesi pasti hatiny menginginkan presiden dengan sukunya masing masing, keluar negri saja membutuhkan identitas jadi tidak bisa identitas ini di hilangkan. dilansir dari (yt,cnl.@nurhasanpendawa95.2023)
Â