Mohon tunggu...
Buya Dive
Buya Dive Mohon Tunggu... profesional -

Bismillaahirrohmaanirrohiim.. Sesungguhnya saya tak lebih dari hamba Allah yg dho'if lagi faqir, serta rentan terhadap khilaf maupun salah. InsyaAllah Allah swt telah berkenan menitipkan sedikit ilmu radio broadcasting kepada saya. Semoga dgn ilmu tsb dpt manfaat bagi saya utk menjemput ridha Allah, serta bagi siapa saja yg membutuhkannya, Allahumma amiin... Maafkan saya jika terdapat banyak kekurangan, dan silakan manfaatkan semua konten yg terdapat di fb ini. Success is Syariat Islam, not the others ! Wassalamu'alaykum warohmatullaah Buy@dIVe~ dRadioman

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Disebutkan Hayya 'Ala Shalah & Hayya 'Alal Falah

20 Mei 2012   22:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:02 2857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KETIKA DISEBUTKAN; HAYYA ‘ALA SHALAH & HAYYA ‘ALAL FALAH (Seri 02) : Renungan Untuk Mendirikan Sholat Materi Siaran Indonesian Broadcaster Radio Streaming Jakarta, 10 Mei 2012

http://soundcloud.com/buya-dive/hayya-ala-shalah-hayya-alal

Bismillaahirrohmaanirrohiim Assalamua’laykum warohmatullaahi wabarokaatuh Sahabat Indonesian Broadcaster yang di sayang oleh Allah ta’ala… Ketika seorang muslim mendatangi masjid untuk sholat, artinya ia sedang mengerjakan dua perkara besar dalam hidupnya, sekaligus menjadi missi sebuah masjid; mengerjakan sholat, setelah itu pulang membawa kemenangan dan kesuksesan besar. Subhanallah, itu dua perkara (missi) besar yang ditawarkan masjid dan musholla. Allah ta’ala selalu menawarkan dua missi ini secara terbuka kepada orang-orang yang mengaku beriman, melalui dikumandangkannya adzan yang kita dengar dari corong-corong masjid. Allah ta’ala hendak mengajak orang-orang beriman menuju Jannah-Nya. “Wallahu yad’u ilal jannah wal magfiroh.” (Allah mengundang ke jannah dan ampunan-Nya – Al-Baqarah 221). Sayangnya, oleh sebagian umat Islam, panggilan ini di anggap seruan biasa. Bahkan tak jarang di anggap sebagai panggilan marbot masjid yang kebetulan ditugaskan menjadi muadzin, bukan panggilan Allah. Parahnya lagi, seruan ini di anggap pengganggu dan pemutus kegiatan ‘making money’!? Na’udzubillaah… Padahal, kalaulah disadari bahwa sesungguhnya muadzin hanya sekadar perpanjangan ‘suara Allah ta’ala’. Minimal sebanyak 5 kali, orang-orang beriman di ajak untuk meraih dua missi besar ini. Sungguh bahwa dua missi besar itu tidak pernah berhenti dikumandangkan di ruang langit. Usai dikumandangkan di wilayah Timur, seperti Papua, Maluku, selanjutnya di sambut oleh corong-corong masjid yang berada di Sulawesi seperti Palu, Makassar, dan lain-lain. Belum selesai dikumandangakan pada daerah-daerah tersebut, missi ini langsung diteruskan oleh masjid-masjid yang berada di pulau Jawa termasuk Jakarta. Usai di Indonesia, missi ini digaungkan oleh Negara-negara lain, yang waktu sholatnya berbeda dengan Indonesia. Subhanallah, insyaAllah gema adzan akan selalu mengawal perputaran bumi hingga akhir zaman. Oleh karena itu gapailah sukses, dan berbahagialah orang-orang yang sadar lebih awal untuk meraih dua missi besar ini; yaitu SHOLAT dan KESUKSESAN BESAR. Amiin yaa Mujiibassailin. Barakallaahu fiekum; Success is Syariat Islam, not the others ! http://indonesianbroadcaster.com/ N.O.T.E. :

♥ Adapun "exclusive audio production" untuk catatan ini dapat sahabat download dan sebarkan dari alamat inihttp://soundcloud.com/buya-dive/hayya-ala-shalah-hayya-alal

♥♥ Sesungguhnya HAK CIPTA hanyalah Milik ALLAH Subhanahu wa Ta'ala. Namun mengubah hasil karya dari saudaramu adalah tindakan yang buruk. Wallahu tabaroka wa ta'ala a'lam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun