Di luar kacau penuh kicau..
Di dalam gaduh penuh seluruh..
Seisi NYA mengetahui sungguh 3 bulan ini..
Penuh "Ghaib" kau datangi aku ..
Mimik ku bergelidik penuh selidik..
Sgala tumpah pecah hujan di sudut mata hati..
Ku mencintaimu "Pakpol" ku.. (red: wacana nya )
Seperti kebaikan seruling..
Ia akan meniup balik di setiap detik yang sama ku meniupnya.
Seperti kebaikan ini ...
Sudah hampir putus asa ku..
Ini dunia nyata sayang..
Aku pastikan aku lebih dari sekedar garis maya.
Kulitku bisa kau sentuh..
Bibirku dapat melumat mu di balik selimut ..
Mendebarkan suara yang bergelinjang jalang..
Ilalang berkidung mendung abu
Aku tak bisa menyelamatkan ku..
Aku terus merasa jauh darimu..
Kau melukaiku..
Kau pemain watak... hingga sukseskan membuatku terbelalak.
Aku segera hilang.
Aku cantik bukan kepalang
Dan aku hanya terus hidup memacarimu di dunia khayal..
Aku tak kan menyalahkanmu cinta..
Aku aneh sedari kecil..
Kau tau Idealisku ..Menggerogoti sukma ku perlahan..
KEMUDIAN HENING.!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H