Mohon tunggu...
Butet Rsm
Butet Rsm Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari tiga anak yang tinggal di Bantul.

Ibu-ibu biasa yang menyukai menulis dan bersosialisasi lewat media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Membuat Konten Turunan tentang Atta Halilintar adalah Kegemaran Kita Semua

21 Mei 2021   23:00 Diperbarui: 22 Mei 2021   14:00 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aurel Hermansyah(Instagram @aurelie.hermansyah)

Atta Halilintar selalu mampu menyuguhi kita dengan cerita yang tak kunjung tamat. Kemampuan Atta Halilintar dan tim dalam membuat suguhan sungguh andal dan sudah jelas mengalahkan panjangnya sinetron Tersanjung yang pernah melegenda itu.

Sungguh Atta Halilintar layak diberi berbagai penghargaan atas segala prestasinya sampai-sampai semua polah perilakunya seakan menjadi magnet yang membuat orang-orang tertarik untuk memelototi, menggunjingkan, mengkritisi, mengelus dada, dan bahkan membuat filosofi.

Atta Halilintar bermain cantik eh gagah dengan lagaknya yang langsung membuat aturan untuk Aurel Hermansyah tentang bagaimana bersikap menjadi istri yang taat pada suami.

Meski di bagian selanjutnya, Atta Halilintar menunjukkan bahwa ia adalah seorang suami yang akan memberi dukungan penuh untuk aktualisasi diri sang istri.

Namun sikap Atta Halilintar sebagai pemimpin keluarga yang menunjukkan ketegasan, sangat menarik untuk kita kritisi, nyinyiri dan bicarakan di ruang-ruang japrian, kelompok-kelompok diskusi digital dalam Whatsapp dan Telegram, hingga kolom-kolom komentar di media sosial. 

Sebenarnya nggak keliru juga lho sikap Atta Halilintar tersebut. Biasa kan, di awal kepemimpinan ya memang harus menunjukkan ketegasan dan pembenahan di sana sini. Sebelas-dua belas dengan role mode dalam kehidupan bernegara. Kalau merasa agak dejavu, artinya Anda juga pernah mengalami apa yang dialami Aurel Hermansyah yaitu mendapat pemimpin yang tegas di awal kepemimpinan. Perkara sebulan kemudian ternyata Atta Halilintar hanyalah sosok suami takut istri, ya nggak tau juga, kan? Kita lihat saja nanti, Bund. 

Lagipula, segala sesuatu dalam hidup Atta Halilintar adalah konten seorang Youtuber yang memang disodorkan kepada mata kita semua untuk dibahas, dicermati, diresapi, dighibahkan dan dijadikan konten turunan.

Lihat saja apa yang saya lakukan saat ini, ya hanya salah satu bentuk konten turunan dari apa yang sudah disuguhkan oleh Atta Halilintar dan timnya. 

Saya ngeri banget membayangkan bagaimana Atta Halilintar dan tim menyusun aneka strategi dan membuat alur algoritma untuk kontennya. Tak mungkin Atta Halilintar bergerak tanpa script. Tak mungkin Atta Halilintar tidak tahu kalau perkara ingin anak lima belas hingga memeriksakan kesehatan reproduksi istri doang, tak membuatnya dilirik dan mungkin dipelototi para pejuang feminis dan pemerhati perempuan.

Lalu, tengok saja sekarang. Berita tentang Aurel yang keguguran pun sudah jadi lahan konten yang bisa ditambang oleh siapa pun. (Termasuk saya, duh aduh)

Saya mencoba merenung, apakah benar semua yang Atta Halilintar lakukan ini sudah dipikirkan hingga detil paling kecil? Apakah Atta sudah punya rencana terperinci dengan perulangan rekursif yang rumitnya melebihi algoritma media sosial?

Saya bayangkan begini sederhananya, kalau-kalau hasil dari kontennya, berupa respons target, tidak sesuai harapan, maka akan ada plan b untuk mengejar harapan yang ditargetkan. Tentu saja, saya yakin yang jadi harapan Atta Halilintar tak jauh dari jumlah penonton channelnya yang membludak. 

Soal salah-benar tak jadi soal, minta maaf pun akan jadi konten yang mengundang lebih banyak penonton, pembuat konten turunan dan bahkan pejabat hadir untuk ikut terhanyut dalam skrip yang direncanakan oleh Atta Halilintar dan tim. Hasil dari kerumunan yang menyoroti Atta Halilintar adalah uang, uang, dan uang yang banyak, yang kemudian dikenai pajak, setidaknya pajak penghasilan dan pajak royalti. 

Pada akhirnya kenapa nggak sekalian Atta Halilintar dijadikan pahlawan super bagi kita semua, atas kehebatannya dalam menyusup ke pikiran-pikiran kita?

Ya, tentu saja kita semua akan menolak usulan ini. Tidak ada yang mau mengakui bahwa dirinya sudah terhipnotis virus Atta Halilintar, termasuk saya dan mungkin juga Anda.

Cara membuat Atta Halilintar kehilangan pesona supernya sebenarnya mudah, cuekin saja. Tapi hanya mereka yang sudah dianugerahi watak pandita yang mampu menangkal pesona Atta Halilintar, terlebih pesona cuan yang bisa ditambang dengan mengulitinya.

Bagi rakyat jelata nan jelita seperti saya, membuat konten tentang kontennya Atta Halilintar adalah jalan ninja saya menuju cita-cita mulia, bisa membayar pajak sebanyak pembayaran pajak Atta Halilintar. 

Butet RSM, Ibu dari 3 anak yang anak pertamanya nge-fans dengan Atta Halilintar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun