Mohon tunggu...
Libra
Libra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Human.

Human.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perkembangan Peserta Didik: "Apakah di Lingkup Keluarga Pola Asuh Orang Tua, juga Faktor dalam Tumbuh Kembang Psikologis Anak?"

4 Juni 2024   08:53 Diperbarui: 4 Juni 2024   09:21 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pola asuh atau bagimana cara orang tua mendidik anak dalam mencapai proses kedewasaan yang diterapkan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak terutama pada psikologis anak. Pola asuh yang otoriter atau anak yang diasuh dengan aturan-aturan yang ketat, memberi hukuman pada setiap kesalahan (represif), dan kurangnya kasih sayang orang tua dapat menyebabkan anak mengalami kecemasan, depresi, rendah diri, dan kesulitan dalam menjalin hubungan sosial. Di sisi lain, pola asuh yang demokratis, suportif, dan penuh kasih sayang dapat membantu anak menumbuhkan rasa percaya diri, kemandirian, dan kemampuan bersosialisasi yang baik. Pengaruh keluarga terhadap perkembangan psikologis anak sangatlah penting, karena di sinilah anak-anak belajar tentang, pola pikir, prilaku, dan cara berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain.

Jadi, pada intinya pola asuh yang tidak baik seperti otoriter, represif dan kurangnya kasih sayang dari orang tua dalam penjelasan diatas bisa saja terjadi karena beberapa faktor diantaranya; struktur keluarga atau orang tua yang tidak lengkap, dinamika keluarga, dan kurangnya komunikasi antar keluarga.

Struktur keluarga atau orang tua yang tidak lengkap, broken home, ataupun single parent yang mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Pola asuh anak-anak yang lahir dari keluarga yang lengkap biasanya lebih merasakan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi, dibandingkan dengan anak-anak yang berasal dari keluarga yang broken home atau single parent. Namun, mengingat banyak yang menjadi pertimbangan di jaman sekarang ini, memiliki keluarga yang lengkap bukanlah penentu utama dari perkembangan psikologis pada anak.

Bahkan bisa jadi walaupun memiliki keluarga yang lengkap dinamika antar keluarga atau hubungan orang tua yang kurang baik bisa berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak, seperti adanya konflik, pertengkaran, atau kekerasan dalam rumah tangga. Anak-anak yang sering terpapar situasi yang tidak harmonis di rumah justru menimbulkan trauma tersendiri sehingga menyebabkan si anak mengalami kecemasan, stres, rasa takut, dan kesulitan dalam mengontrol emosi.

Awal mula konflik, pertengkaran, atau kekerasan mungkin bisa juga terjadi dari kualitas komunikasi antar keluarga yang kurang baik, tertutup, dan kasar yang menimbulkan adanya sikap egois.  Sehingga hal tersebut menjadi pemicu perasaan pada anak-anak yang kurang nyaman, merasa tidak di cintai, tidak dihargai, yang berpengaruh negatif pada perkembangan psikologisnya.

Kesimpulannya, perkembangan seorang anak sangatlah kompleks mengingat faktor seperti yang sudah dijelaskan diatas bisa menjadi pengaruh atau dampak negatif pada anak. Namun, apabila faktor itu terjadi, tetapi orang tua bisa berperan untuk mempengaruhi anak dan berusaha untuk menciptakan lingkungan keluarga yang positif, menerapkan pola asuh yang baik seperti pola asuh yang demokratis, suportif, dan penuh kasih sayang. Hal tersebut bisa mendukung perkembangan dalam psikologis anak, baik secara emosionalnya maupun materialnya. Proses itu terjadi karena anak merasa didukung oleh keluarganya sehingga membantu anak membentuk karakter dan moral baik (positif), lebih percaya diri, mampu mengatasi tantangan dalam hidup, dan berani mengambil resiko sendiri, yang berdampak baik dalam membantu anak menumbuhkan rasa percaya diri, kemandirian, serta kemampuan bersosialisasi baik. Sehingga anak-anak nantinya bisa menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab dalam tumbuh kembangnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun