Mohon tunggu...
bustanularifin
bustanularifin Mohon Tunggu... Guru - Guru

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Financial

Judi Online Menghambat Perputaran Ekonomi

29 November 2024   07:19 Diperbarui: 29 November 2024   07:19 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjudian online telah menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun belum dilegalisasi, perjudian online tetap menarik banyak peminat, terutama di kalangan anak muda. Padahal, aktivitas ini dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Pertama, uang yang dihabiskan untuk berjudi online adalah uang yang seharusnya dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang lebih produktif. Hal ini menyebabkan pengurangan konsumsi dan investasi di sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dapat terhambat.

Kedua, perjudian online juga terkait dengan meningkatnya potensi kejahatan keuangan seperti pencucian uang dan korupsi. Uang yang diperoleh dari kegiatan perjudian seringkali disalahgunakan untuk aktivitas-aktivitas ilegal yang merugikan perekonomian.

Terakhir, kecanduan judi online dapat menyebabkan masalah sosial dan kesehatan yang berdampak pada produktivitas tenaga kerja. Hal ini pada akhirnya mengurangi kontribusi masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Judi online tidak membuat pemain menjadi kaya, melainkan menghancurkan ( membuat miskin ). 

Uang Panas Dimakan Setan. Itu istilah dalam bermain judi, kalo di kasih menang itu hanya membuat pemain untuk melanjutkan permainannya lagi agar bandar tidak kehilangan player.


Oleh karena itu, upaya-upaya pemberantasan judi online harus terus digalakkan agar Indonesia dapat fokus membangun perekonomian yang lebih sehat dan berkelanjutan. Kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun