Keempat, pudarnya pemahaman publik pada sejarah pertarungan ideologi partai. Kalau dulu, orang memilih pemimpin atau partai karena ideologinya, sehingga pemahaman ini membuat masyarakat benar-benar melek terkait persoalan partai. Ada namanya partai PNI, Syarekat Islam dan PKI dengan ideologi serta nilai perjuangan masing-masing, yang di kemudian hari PKI dibubarkan dan menjadi partai terlarang sampai saat ini.
Sekarang, pemahaman masyarakat akan ideologi partai ini sudah mulai pudar, entah karena disengaja yang dilakukan oleh orang atau kelompok tertentu untuk mengaburkan sejarah atau karena faktor alami.Â
Intinya, masyarakat sudah kurang peduli partai tersebut berideologi dan memperjuangkan apa. Bahkan, sebagian masyarakat sudah sangat pragmatis dan materialistis terhadap partai politik, yang penting ada uangnya ia siap memilih dan memberikan dukungan kepada partai tersebut.
Mengingat begitu pentingnya pemilu legislatif ini, demi terciptanya pemilu yang demokratis, transparan dan menghasilkan anggota legislatif yang berkualitas, baik dan benar berdasarkan nilai Pancasila dan agama maka, diperlukan upaya bersama antara media massa, partai politik, dan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan minat terhadap pemilu legislatif ini.
Media massa perlu melibatkan pendekatan yang lebih mendalam dan edukatif dalam meliput proses pemilihan ini. Menjadi penyampai informasi agar masyarakat terdidik dan tercerahkan.Â
Partai politik juga memiliki peran penting dalam menyampaikan visi, misi, dan program kerja legislatifnya secara jelas dan menarik. Di sisi lain, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran legislator dalam mewakili kepentingan publik.
Dalam hal ini, peran media sangat diharapkan mampu menghadirkan permberitaan yang seimbang dan proporsional mengenai pemilu serentak, terutama terkait pemilu legislatif ini. Dengan meningkatnya pemberitaan dan perhatian terhadap pemilu legislatif, diharapkan masyarakat dapat lebih terlibat dalam proses demokrasi, dan legislator terpilih dapat mewakili aspirasi dan kebutuhan warga negara dengan lebih baik.
Sehingga, pemilu legislatif tidak hanya menjadi ajang politik yang sepi pemberitaan dan minim pembahasan, tetapi juga harus menjadi momen yang dapat memberikan dampak positif dan signifikan bagi pembangunan demokrasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H