Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Tepi Pantai yang Abadi

30 Desember 2023   07:05 Diperbarui: 30 Desember 2023   07:28 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar sunset | sumber: pixabay/theotherkev

Di tengah kota besar yang sibuk, ada seorang lelaki bernama Daniel. Dia adalah seorang seniman jalanan yang berbakat, yang tiap hari menghabiskan waktunya di trotoar yang ramai, menciptakan lukisan-lukisan indah dengan kapur trotolannya. Meskipun hidupnya sederhana, Daniel bahagia karena dia bisa mengekspresikan dirinya melalui seni.

Salah satu lukisan favorit Daniel adalah gambar matahari terbenam yang dia ciptakan tepat di depan sebuah kafe yang populer. Lukisan itu adalah karyanya yang paling indah, dengan warna-warna merah, orange, dan ungu yang menggambarkan matahari tenggelam di horison.

Setiap hari, orang-orang berhenti di depan lukisan tersebut, mengagumi keindahan yang diberikannya, dan sesekali melemparkan beberapa koin ke dalam topi Daniel sebagai bentuk penghargaan atas karyanya. Dia bahagia bisa memberikan kebahagiaan kepada orang lain melalui seninya.

Suatu hari, ketika matahari mulai tenggelam di langit, seorang wanita muda berhenti di depan lukisan Daniel. Wanita itu memiliki mata yang begitu indah, seperti matahari terbenam itu sendiri. Dia memandang lukisan itu dengan kagum, dan kemudian memandang Daniel.

"Dia begitu indah, bukan?" kata wanita itu sambil menunjuk ke arah matahari terbenam di lukisan.

Daniel tersenyum dan mengangguk. "Ya, dia selalu indah. Tapi kadang-kadang, matahari terbenam yang sebenarnya jauh lebih indah."

Wanita itu tersenyum dan berkata, "Apakah kamu bisa menunjukkan kepada saya matahari terbenam yang sebenarnya?"

Daniel terkejut oleh permintaan itu, tetapi dia merasa tertarik pada wanita itu. "Tentu, saya bisa," kata Daniel. "Mari kita pergi."

Mereka berjalan bersama-sama menuju tepi pantai, tempat matahari tenggelam biasanya paling indah. Di sana, mereka duduk di pasir, menatap ke arah horison yang jauh. Matahari perlahan-lahan turun, dan langit mulai dipenuhi dengan warna-warna yang memukau.

Wanita itu terpesona oleh keindahan alam yang dia saksikan. Dia merasa seperti dia sedang berada di dunia yang berbeda, di tempat yang begitu tenang dan indah. Dia melihat Daniel tersenyum pada pemandangan ini, dan dia tahu bahwa dia telah menemukan sesuatu yang istimewa.

Mereka berdua menghabiskan sore itu berbicara tentang kehidupan, impian, dan cinta. Mereka merasa bahwa mereka memiliki ikatan yang khusus, seperti mereka telah saling mengenal selama bertahun-tahun. Wanita itu, yang bernama Clara, menceritakan tentang pekerjaannya sebagai seorang penulis dan bagaimana dia selalu mencari inspirasi di tempat-tempat yang indah seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun