Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Sederet Manfaat Menanam Pohon Buah di Halaman Rumah

28 Desember 2023   18:08 Diperbarui: 28 Desember 2023   18:27 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar pohon apel di taman | sumber: iStockphoto.com/martin wahlborg

Karya seni berupa arsitektur bangunan modern dengan karakteristik minimalis, industrialis, Scandinavian dan mengusung smart home system ini sedang digandrugi oleh banyak orang, khususnya di daerah perkotaan. Desain interior dan ekteriornya yang elegan dan kekinian mampu menyihir banyak kalangan. Konsep pembangunannya yang berbentuk klaster, tertata dengan rapi dan bersih, sehingga terlihat lebih menarik dibanding rumah tradisional.

Satu sisi ini merupakan anugerah dari Allah SWT dan salah satu bukti kemajuan peradaban manusia itu sendiri, bisa menghadirkan sebuah mega karya dalam bentuk bangunan terbarukan. Berfungsi sebagai tempat tinggal yang nyaman dan aman. Sisi lainnya, banyak hal yang dikorbankan demi mewujudkan keindahan dan kemegahan. Mengatasnamakan kemajuan ilmu pengetahuan, rela membabat hutan dan meratakan pegunungan.   

Masalahnya, bukan terletak pada arsitektur bangunannya yang terlihat mewah, elegan sekaligus kekinian. Namun, lebih pada tata kelola halaman rumah yang cenderung tidak memberi ruang kehidupan pada pohon buah. Biasanya, bangunan dengan konsep modern atau kontemporer baik itu kantor atau rumah, cenderung memiliki halaman sempit. Sehingga, tidak memungkinkan untuk menanam pepohonan, termasuk pohon buah.

Meskipun ada, kadang juga kurang maksimal bagi tumbuh dan berkembangnya pepohonan. Hanya sebatas taman dengan aneka rumput dan beberapa bunga yang konon dibuat untuk menambah keasrian serta keindahan. Pohon buah hanya tumbuh dan hidup di hutan, pinggir jalan, pedesaan dan kebun buah-buahan. Jarang sekali ditemukan, pohon buah tumbuh subur di halaman rumah, hidup berdampingan dengan kemoderenan.  

Berbeda dengan konsep bangunan tradisional, terkesan sederhana dan apa adanya. Memiliki halaman luas, baik depan maupun belakang. Harmoni dengan pepohonan, mengedepankan asas manfaat dibanding kemegahan. Ini bukan hanya soal luasnya lahan atau besarnya bangunan, tapi pola pikir sebagian masyarakat, termasuk kita yang enggan menanam pohon buah di pekarangan, menukarnya dengan keindahan, keeleganan dan kegengsian.

Padahal, manfaat pohon buah begitu banyak dan besar bagi kehidupan kita. Selain dapat mengurangi panas, buahnya juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Tengok saja perkotaan, ketika pohon-pohon ditebang dan diganti dengan gedung pencakar, mereka kepanasan dan berbondong-bondong ke pengunungan mencari keteduhan di bawah pepohonan. Ketika buah-buahan langka dan mahal, mereka impor dari negeri seberang.

Apa yang saat ini sedang dikhawatirkan oleh semua orang di dunia. Terjadinya pemanasan global yang disebabkan oleh perubahan iklim perlu mendapatkan perhatian serius dari kita semua. Jika hal ini terus belanjut dan belum ada langkah konkret dari setiap orang bagaimana mengatasinya, maka krisis pangan dan lainnya bukan tidak mungkin terjadi. Kuncinya ada pada bangunan kita semua.

Kondisi di atas, harus kita sadari sejak sekarang. Jangan sampai ini terus terjadi dan berkepanjangan. Buat apa punya rumah mewah, besar, elegan dan kekinian kalau masih kepanasan karena tidak ada pepohonan. Punya tanah subur, tapi buah masih impor. Kita harus mulai, menanam pohon buah di halaman rumah, untuk kita dan generasi masa depan. Bukanlah kesalahan, pohon buah hidup berdampingan dengan rumah modern.

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun