Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rahasia Umur Panjang, Mulai dari Kopi hingga Ketemu Orang

24 Desember 2023   09:26 Diperbarui: 24 Desember 2023   09:34 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ngopi dan silaturahmi | sumber gambar: iStockphoto.com/parkpoom

Kopi? Minuman satu ini memang sudah tidak asing lagi bagi banyak kalangan. Hampir semua bangsa di dunia mengenalnya, termasuk Indonesia. Pasalnya, minuman dengan aroma dan cita rasa khasnya ini mampu memikat seseorang jadi penikmat setianya. Tentu, selain aroma dan rasa, ada banyak manfaat terkandung di dalamnya. Sebut saja misalnya, menurunkan risiko diabetes, mencegah Alzeheimer dan menjaga kesehatan jantung.

Selain itu, bagi para penikmat kopi, harus banyak bersyukur dan senantiasa berbahagia. Karena menurut penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of American Medical (JAMA) -- Internal Medicine menyebutkan, minum kopi dapat mengurangi risiko meninggal pada usia muda. Begitu pula dengan penelitian yang dikeluarkan oleh National Cancer Isntitute, menunjukkan adanya hubungan umur lebih panjang dengan mengkonsumsi kopi.

Namun, bukan berarti kopi secara pasti mampu menunda kematian seseorang, sebab hanya Allah SWT yang punya kewenangan menghidupkan dan mematikan sekaligus menentukan kapan seseorang itu meninggal. Hanya saja, kopi mengandung banyak antioksidan yang berperan mencegah penyakit kanker. Selama, mengkonsumsinya sesuai saran para ahli, jika berlebihan apapun itu akan berdampak buruk pada kesehatan.

Nah, bagi siapapun yang saat ini belum terpikir atau enggan minum kopi, coba renungkan kembali. Kalaupun belum terbiasa, cobalah sesekali, siapa tahu jatuh cinta. Walakin, bagaimana dengan orang yang tetap tidak mau minum kopi, apa ada solusi? Ya, minum kopi hukumnya bukan wajib, ngopi atau tidak, sama-sama tidak berdosa. Justru, orang ngopi bisa dapat dosa kalau kopinya hasil mencuri.

Tapi, selain kopi ada juga yang dapat memperpanjang umur kita, namanya Silaturahmi. Konon, Myriam Hosten, seorang dokter spesialis jantung, melakukan penelitian tentang variabelitas detak jantung. Hasilnya, orang yang sehat dan berjantung kuat adalah mereka yang memiliki detak jantung yang variatif. Orang-orang tersebut merupakan orang-orang yang aktif dan banyak terhubung dengan banyak sesama.

Bukan hanya itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh University of California, San Fransisco, menyimpulkan bahwa kesepian cenderung membuat seseorang tidak berumur panjang. Dalam arti lain, orang yang sering berkunjung atau dikunjungi memiliki harapan hidup lebih besar, karena mereka merasa tidak kesepian. Sekali lagi, ini hasil penelitian bukan ketentuan Tuhan. Mau kesepian atau tidak, tetap kita akan mati.

Terkait silaturahmi ini, nabi Muhammad SAW juga memberikan penjelasan melalui sabdanya: "Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung silaturahmi." (H.R: Bukhari) Ibnu Qutaibah menjelaskan maksud 'dipanjangkan umurnya,' adalah bertambahnya kekuatan tubuh karena ditopang oleh tubuh saudara dan kerabat yang lain.

Di sisi lain, isu mengenai mental health (kesehatan mental) ini menjadi isu sekaligus topik bahasan utama banyak negara, termasuk Indonesia saat sekarang ini. Bahkan menurut laporan Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey tahun 2022 menyebutkan kalau 15,5 juta atau 34,9 persen remaja Indonesia mengalami masalah mental dan 2,45 juta atau 5,5 persen remaja Indonesia mengalami gangguan mental.

Di antara penyebab utamanya karena reaksi stres, panik, ketakutan, kekhawatiran, depresi, kecemasan, merasa kesepian dan tak tertolong hingga merasa tak berdaya. Bahayanya lagi, bila seseorang sudah mengalami gangguan mental, maka hal-hal mengerikan dapat terjadi, mulai dari penurunan daya tahan tubuh sehingga menimbulkan banyak penyakit semisal mengalami gangguan jiwa alias gila dan terjadinya bunuh diri.

David Emile Durkhiem, seorang sosiolog berkebangsaan Prancis mengemukakan teorinya mengenai motif seseorang bunuh diri, salah satunya egoistic suicide, yakni bunuh diri karena urusan pribadi. Artinya, semakin seseorang itu mengisolasi diri dari kehidupan sosial, tidak mau berbaur dengan orang lain, dalam istilah kerennya disebut egois maka, kecenderungan bunuh diri orang tersebut lebih besar. Tentu ini perlu menjadi perhatian bersama untuk menjaga kesehatan fisik dan juga mental kita.

Bila ditautkan dengan tren jumlah kasus masyarakat Indonesia yang mengalami masalah dan gangguan mental, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa orang yang mengalami mental health itu karena egois, memikirkan diri sendiri hingga merasa tidak berdaya dan akhirnya memutuskan bunuh diri. Nah, kalau sudah demikian adanya, harapan untuk memiliki tubuh sehat sekaligus umur panjang itu hanya sampai pada khayalan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun