Meningkatkan Keterampilan Speaking Siswa Menggunakan Metode Role Play

Keterampilan speaking dalam bahasa inggris merupakan suatu kemampuan produktif yang mendukung untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain secara lisan. Namun dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dikelas ditemukan beberapa masalah terkait dengan keterampilan speaking siswa. Salah satu masalah yang dihadapi siswa adalah mereka masih menemukan kesulitan untuk menghasilkan ide -- ide ketika mereka berhadapan dengan aktivitas berbicara, dan mereka tampaknya bingung untuk merumuskan kalimat untuk menyampaikan apa yang ingin mereka katakan. 

Ketika guru menjelaskan tentang social function, generic structure dan language features serta memberikan contoh dialog sederhana siswa kurang memahami hal tersebut dan belum mampu untuk mempraktekkan dialog yang diberikan. 

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru ditemui bahwa rendahnya keterampilan berbicara siswa disebabkan oleh praktik yang terbatas, banyak siswa yang jarang berbicara diluar kelas menggunakan  bahasa  Inggris.

Selain itu, dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara guru belum menggunakan   model   pembelajaran  inovatif, metode yang digunakan guru kurang  melibatkan  siswa  dalam  kegiatan pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif dalam kegiatan pembelajaran serta media pembelajaran yang digunakan belum berbasis teknologi.

Dari permasalahan diatas, salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan keterampilan speaking siswa dalam bahasa Inggris adalah dengan menggunakan metode role play. Metode role play  dapat membuat siswa lebih tertarik untuk mengikuti materi pelajaran dan mendorong siswa secara aktif terlibat langsung dalam melakukan speaking serta dapat melatih kepercayaan diri mereka dalam speaking dengan adanya kerjasama dan interaksi antara dua siswa atau lebih dalam kegiatan pembelajaran.

Namun dalam praktek pelaksanaan role play ini tentu saja ada tantangan-tantangan yang dihadapi dalam penerapannya diantaranya:

• Tantangan terkait model pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan harus sesuai dengan karakteristik siswa serta model tersebut harus pula dikuasai oleh guru  sehingga  dalam menerapkan sintak-sintaknya dapat dilakukan dengan tepat.  
• Tantangan terkait metode pembelajaran. Dalam menerapkan metode role play terkadang siswa masih belum maksimal dalam melakukan persiapan dan siswa yang tidak terlibat dalam role play menjadi kurang aktif.

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran tersebut  maka diperlukan:

• Membuat perencanaan perangkat pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran yang sesuai seperti Problem Based Learning (PBL) dan mengimplementasikan semua sintak-sintak dalam pembelajaran model Problem Based Learning dengan tepat. Dengan model problem based learning siswa akan terbiasa pada pola pembelajaran yang berbasis masalah yang menuntut meraka untuk menyelesaikan masalah yang mereka temukan.
• Menerapkan metode role play yang dimulai dengan persiapan, memberikan instruksi kepada siswa, diskusi dan evaluasi sehingga dengan role play mereka dapat mempraktekkan secara langsung apa yang telah mereka kerjakan.
• Menyiapkan dan memastikkan seluruh sarana/prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran telah siap digunakan.  Seperti media pembelajaran yang berbasis teknologi.

Dengan penerapan model pembelajaran yang tepat  dengan metode role play dan dengan bantuan media pembelajaran berbasis teknologi berupa google form dan video pembelajaran ini sangat tepat dilaksanakan . Menurut penulis dampak dari praktik tersebut sangat membantu guru dalam hal meningkatkan keterampilan speaking siswa yang berdampak pula pada meningkatnya hasil belajar pada uji pengetahuan dan keterampilan yang diberikan.

Penggunaan metode role play sangat membantu peserta didik untuk mampu berbicara dalam bahasa inggris, percaya diri dan tertarik serta semangat dalam belajar mempraktekkan bahasa Inggris, serta semua siswa aktif terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari antusiasnya siswa dalam melakukan role play menggunakan dialog yang telah mereka buat sebelumnya dan siswa mampu memberikan tanggapan dan saran-saran terhadap kelompok lain yang telah melakukan role play.