Mohon tunggu...
Noni Nandini
Noni Nandini Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir di Jakarta, tumbuh di Kalimantan Timur, kuliah di Yogyakarta dan Solo, kerja di Jakarta.....(Koes Plus banget yah....) hobi membaca, menulis, nonton tv dan film, berenang dan koleksi. Tertarik dengan diving (khususnya untuk hura-hura walaupun sudah kursus diving beberapa kali), sailing (walaupun kalau ikutan regatta dapet bobbi price terus), Jepang, Korea, Manga, Dorama, Film Korea dan Jepang, cerita detektif, misteri, dokumenter dan travelling (walaupun masih sebatas pulang kampung dan sekitar Jakarta).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harga Plang Nama dan Seragam PNS (Belajar Dari PNS Malaysia)

6 Juli 2011   19:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jika anda pernah ke markas besar stasiun televisi TransTV dan Trans7, anda pasti akan melihat pasukan berpakaian hitam dari atas sampai bawah.  Kalaupun tidak hitam biasanya sepatu dan itupun biasanya dengan alasan khusus.  Bukannya stasiun televisi swasta milik Para Group ini ingin membedakan diri atau eksklusif namun ini seragam dengan ciri khas lambang Transcorp di bagian lengan ini digunakan untuk mempertegas identitas para pekerjanya sehingga pada akhirnya seluruh karyawan Transcorp dapat melayani masyarakat dengan baik.

Selain itu, setiap orang dengan jabatan tertentu akan diberikan plang nama dan jabatan di dada kanan mereka.  Inipun bukan untuk sok-sok-an namun dimaksudkan agar dapat melayani masyarakat secara maksimal.

Semua ini didapat oleh Wishnutama sebagai direktur utama TransTV ketika beliau bertemu dengan Perdana Malaysia Mahathir Mohammad.  Mahathir selama bertugas sebagai Perdana Menteri, selalu memakai plang nama beliau dengan tulisan hanya "MAHATHIR MOHAMMAD" tanpa gelar dan tanpa jabatan.

Sebenarnya siapa sih yang tidak tahu Mahathir Mohammad di negeri jiran tersebut.  Tapi Mahathir ingin memberikan contoh melayani rakyat kepada kaki tangan kerajaan yang dipimpinnya.  Bayangkan saja ketika anda datang ke kelurahan ingin protes kepada lurah misalnya, tapi anda tidak tahu siapa lurahnya.  Dengan plang nama, anda bisa tahu dengan siapa anda berhadapan dan apakah sesuai dengan protes anda.  Dan yang menggunakan plang nama pun (seharusnya) akan menerima protes anda dengan baik karena dia lah lurah tersebut.

Seragam dan plang nama memang cuma benda, namun itulah yang menandakan identitas dan penghargaan terhadap anda dan profesi anda.  Saya pernah bertemu dengan seorang pegawai negeri Departemen Kesehatan yang baru saja antri di Halte Transjakarta Ragunan pukul 10.00 siang untuk berangkat kerja, sudah terlambat tingkahnya ketika mengantri menyebalkan tidak ada etika sampai membuat marah seorang Bapak.  Darimana saya tahu dia PNS dari Departemen Kesehatan, dari seragam yang dia gunakan.  Sayangnya tidak ada nama tercantum di seragamnya, kalau ada sudah saya laporkan.  Sekarang yang malu siapa, seluruh Departemen Kesehatan.  Yang kesal siapa?  Seluruh pembayar pajak yang baik karena orang yang dia gaji jam 10 pagi masih mengantri di Halte Transjakarta.

Coba anda bayangkan jika anda membutuhkan Pelayanan Publik, KTP misalnya.  Tapi kemudian anda dipersulit dan dipingpong oleh mereka.  Anda tidak tahu siapa yang telah "mempermainkan" anda jika setiap pegawai tidak memakai seragam dan plang nama/ jabatan.  Jika saja anda tahu maka saya yakin anda akan protes dan dengan mudah melaporkan tindakan nakal mereka.

Seharusnya dengan seragam, seorang harus mawas diri bukan malah bertingkah tidak pada tempatnya.  Seragam PNS adalah seragam yang menyatakan anda siap menjadi abdi negara, bukan yang membebani negara ini apalagi untuk sok-sok-an sambil menunjukan jabatan anda.  Seragam anda adalah seragam "pelayan" masyarakat/ rakyat bukan seragam gagah-gagahan apalagi terus membuat anda menjadi "boss" di depan pembayar gaji anda yaitu rakyat.

Mungkin sudah saatnya kita meniru PNS di negeri jiran, senang atau tidak, PNS mereka lebih serius menangani rakyat tanpa harus kehilangan kebanggan menjadi PNS.  Seragam dan plang nama bukan hanya hiasan yang menunjukan anda bekerja dimana, sekali lagi itulah tanda semua PNS siap melayani rakyat.  Tolong lah jangan mempermalukan seragam anda.  Malu saya.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun