Mohon tunggu...
Noni Nandini
Noni Nandini Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir di Jakarta, tumbuh di Kalimantan Timur, kuliah di Yogyakarta dan Solo, kerja di Jakarta.....(Koes Plus banget yah....) hobi membaca, menulis, nonton tv dan film, berenang dan koleksi. Tertarik dengan diving (khususnya untuk hura-hura walaupun sudah kursus diving beberapa kali), sailing (walaupun kalau ikutan regatta dapet bobbi price terus), Jepang, Korea, Manga, Dorama, Film Korea dan Jepang, cerita detektif, misteri, dokumenter dan travelling (walaupun masih sebatas pulang kampung dan sekitar Jakarta).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Deadline Hidupku (Kesan Mendalam dalam Film "Julie & Julia")

30 Mei 2010   15:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya baru saja nonton film Julie & Julia yang dibintangi oleh Marryl Streep dan Amy Adams.  Sebenarnya sudah lama film ini ada dalam koleksi saya (maklum saya maniak film...:D) tapi karena pekerjaan maka saya jarang punya kesempatan untuk menonton.  Nah kebetulan saya punya banyak waktu plus saya memang lagi butuh hiburan maka saya akhirnya memutuskan film ini.

Saya begitu tersentuh dengan Julie Powell diumurnya yang ke 30 dan ketika teman-temannya sudah mencapai puncak karir mereka, dia masih dalam posisi stagnan dan tinggal di daerah Queens.  Saya merasa hidup saya bercermin pada hidup Julie Powell karena saya merasakan apa yang dia rasakan.  Hidup yang gak punya prestasi ataupun tujuan yang ingin dikejar dan dicapai, sekaligus juga tidak punya impian apapun.  Sedangkan teman-teman saya sudah sukses, menikah dan tinggal menikmati hidup aja.

Hanya saja akhirnya Julie Powell menetapkan deadline dalam hidupnya untuk mencapai apa yang ingin dia raih, karena Julie seperti juga saya tidak pernah menyelesaikan suatu "pekerjaan", kami punya punya tujuan, target yang ingin kami capai namun rasanya langkah kami terlalu berat untuk meraihnya sehingga pekerjaan kami selalu berhenti di tengah jalan.  Julie memilih untuk menulis blog tentang pengalamannya mengaplikasikan resep Julia Child seorang chef terkenal di Amerika, selama setahun dan menggunakan 524 resep.

Walaupun akhirnya berat dan penuh tantangan karena ternyata Julia Child sendiri tidak menyukai blognya, Julie mempunyai banyak pembaca setia blognya dan juga dukungan dari temna-teman.  Namun bagi saya yang terpenting dalam kisah ini adalah Julie Powell menyelesaikan misi pribadinya, walaupun sebelumnya semua orang menyangsikan kemampuannya.

Selama ini saya selalu merasa hidup saya sudah stagnan, sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.  Di umur 30-an, belum menikah dan karir yang kayak bakal berjalan ditempat, saya ingin mempunyai harapan dan impian lagi.  Tapi perasaan bahwa umur saya 30-an membuat saya seperti mundur sebelum maju berperang (mungkin mindset saya sudah terlalu kuat untuk itu).

Hingga hari ini ditengah saya menonton film ini, saya melihat perjuangan Julie Powell dan Julia Child untuk menemukan sekaligus mengejar mimpi mereka ketika umur mereka tidak lagi muda, karena mereka tahu selama mereka terus mengejarnya maka pintu harapan akan terbuka.  Yup saya harus punya deadline dalam hidup saya.  Apalagi saya beruntung saya sudah menemukan passion saya tinggal saya menemukan deadline saya, akan lebih baik lagi jika saya tidak memikirkan apapun (maksudnya tidak memikirkan apapun yang orang pikirkan tentang mimpi saya sehingga saya tidak terpengaruh) namun lebih baik saya memikirkan apa yang harus saya lakukan agar apa yang cita-citakan tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun