Mohon tunggu...
Rofatul Atfah
Rofatul Atfah Mohon Tunggu... Guru - Guru Tidak Tetap

Seorang guru biasa dan Ibu dari anak-anaknya yang istimewa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Gunung Kidul Itu Handayani

1 Desember 2012   00:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:24 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara kebetulan, suami saya orang Gunung Kidul. Jadi saya punya kesempatan jalan-jalan ke Gunung Kidul. Tidak hanya saat mudik, tetapi juga liburan. Berbeda bagi orang luar Gunung Kidul, saya tidak melihat melulu kering dan tandus. Mungkin karena suka jalan-jalan, saya justru melihat Gunung Kidul mempunyai pemandangan yang eksotis. Apalagi jalan raya di pelosok Gunung Kidul (Yogyakarta keseluruhannya) terlihat mulus dan indah. Sehingga membuat nyaman berkendara maupun mata memandang. Tidak seperti di banyak tempat lain di Indonesia, dimana jalan rayanya membuat kepala pusing dan mata perih karena berlobang dan debu mengebul dimana-mana. Begitu pula, bila banyak orang hanya melihat Gunung Kidul dari keindahan pantainya ataupun pesona gua bawah tanahnya, maka saya melihat juga bahwa ternyata bukit-bukit yang memanjang menjadi bagian dari pegunungan sewu itu telah menciptakan lekuk-lekuk jalan naik dan turun secara fantastis. Salah-satunya adalah yang disebut Pot-Cucak. Sayangnya ketika mudik lebaran kemarin saya tidak bisa mengambil gambar di sana karena jalannya sedang diperbaiki. Selain itu pula saya tidak tahu apakah perbaikan jalan itu telah mencuil sensasi keindahan yang mendebarkan disana. Mendebarkan karena dari jalan yang naik tajam kemudian sedikit berbelok dan ternyata di depan sudah ada jalan menurun yang tajam pula. Sebagai penutup, saya tampilkan foto pemandangan di salah-satu telaga di pinggir jalan raya Wonosari - Baran. Memang sih, foto tersebut diambil saat akhir musim hujan, sehingga masih banyak airnya. Namun pemandangan yang disajikan membuat pikiran menerawang, ternyata Gunung Kidul itu benar-benar Handayani.

13543243901768554106
13543243901768554106

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun