Setiap instansi atau lembaga pasti mempunyai pakaian resmi yang menunjukkan nilai-nilai makna dari instansi yang dibawa. Begitu pula dengan salah satu instansi tertua di dunia bernama Al Azhar.
Al Azhar sendiri memiliki pakaian resmi sebagai ciri khas ulama Al Azhar dengan Jubah putih dilapisi dengan Kakula (jubah luar) serta Kopiah merah yang disebut Tarbusy dengan balutan imamah putih dan ekor hitam kecil.
Semua ini tak hanya menunjukkan bahwa dia adalah seorang Azhari, walaupun Azhari tak sekedar pakaian tapi juga pemikiran dan manhaj; tapi pakaian ini memiliki nilai yang terkandung dalam simbol-simbol. Dalam Fan seni Islam telah di bahas dan ditafsirkan apa makna yang terkandung dalam Kopiah Al Azhar sehingga para ulama dari zaman ke zaman memiliki ciri atau gaya khas yang sama, hanya saja mungkin material yang digunakan tentu berbeda karena semakin berkembangnya zaman.
Azhari dengan kopiah merah, putih dan hitam ternyata melambangkan warna yang terkandung dalam bendera negara Mesir, menunjukkan bahwa seorang Azhari pasti berjiwa nasionalis dengan membela bangsa dan negaranya.
Adapun tafsiran merah dalam Tarbusy yang mana pada mulanya berasal dari daerah Maroko dan sangat populer dipakai dalam aktivitas kenegaraan pada kesultanan Ottoman, sehingga Tarbusy menjadi simbol di lingkup negara Maroko, Turki dan Mesir. Warna merah yang dipilih karena melambangkan ketegasan, kewibawaan, dan keberanian.
Orang-orang mesir menambahkan imamah atau kain putih yang membalut Tarbusy, karena selain imamah adalah ramzun (simbol) para ulama dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam banyak menyebutkan Hadits tentang imamah; dipilih lah warna putih karena melambangkan kesucian.
Adapun ekor hitam kecil yang terletak di bagian tengah ke arah belakang melambangkan gelapnya penjajahan di masa silam yang bisa diakhiri oleh bangsa Mesir.
Bukankah warna merah itu tidak dianjurkan? karena Nabi Shallallahu alaihi wassalam pernah bersabda:
"Hindarilah warna merah, karena warna merah adalah pakaiannya setan"
Jawab :