Menyisir trotoar pagi ini
Kuhitung kerikil yang menyatu dalam mimpi
Beribu tabur butiran garam cuka
Kupanggul perih irisan luka di hati
menanti dirimu kembali
menyisir trotoar pagi ini
lelah kaki mencari senyummu
yang hilang diujung pelupuk mataku
menyisir trotoar pagi ini
awan gelap terbang bersayap daun kering
memaksa debu sembunyi dalam jemari
membuka lembaran cerita dinginmu
hadir kembali
(Burhanudin Joe)
prapatan balen, 28 Mei 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H