Halo sahabat kompasiana, Apakah sahabat kompasiana tau lagu tinggal kenangan yang dibawakan oleh gaby?. Bagi sahabat kompasiana yang tumbuh remaja di tahun 2008-2010 pasti tidak asing dengan lagu ini serta kisah mistis yang ada didalamnya.Â
Lagu yang pada akhirnya dibawakan oleh band caramel ini menuai banyak kontroversi di awal mula kemunculannya. Ada beberapa versi cerita dibalik terciptanya lagu ini. entah cerita yang beredar itu faktual atau tidak, namun cerita itu sangat viral pada masa itu.Â
Dari beberapa versi cerita, saya akan menuliskan versi cerita yang ini:
Gaby adalah seorang anak band sedangkan pacarnya adalah seorang anak motor yang hobby balap liar di jalanan. Setiap hari pacar gaby selalu mengantar gaby ke tempat latihan band. Konon ada yang menyebutkan nama si pacarnya gaby ini adalah Adit. Adit dan gaby adalah sepasang kekasih yang sama-sama menjalani hobby nya masing-masing. Meski begitu mereka saling mencintai satu sama lain. Suatu hari, Gaby selesai latihan band dan meminta Adit untuk menjemputnya. Setelah menjemput Gaby ke tempat latihan band, Adit pun mengantar gaby menuju rumahnya, Setelah mengantar gaby ke rumah, lalu Adit pun pulang ke rumahnya. Di perjalanan pulang, Adit mengalami tragedi kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya. Dari sinilah awal mula lagu tinggal kenangan tercipta. Waktu berlalu, Gaby pun hidup tanpa Adit di sepanjang harinya. Gaby pun sempat mencari orang baru untuk menggantikan Adit sebagai kekasih hatinya. Bisa di lihat di dalam lirik: "ingin ku coba mencari penggantimu, namun tak lagi kan seperti dirimu oh kekasih". Namun usaha mencari pengganti Adit tersebut sia-sia dan akhirnya gaby pun bunuh diri menyusul Adit ke alam selanjutnya, setelah menciptakan lagu tersebut.Â
Mitos yang dahulu beredar, siapapun yang menyanyikan atau memutar lagu tinggal kenangan, maka geby akan datang menemani orang yang memutar atau menyanyikan lagu tinggal kenangan tersebut.Â
Begitulah kira-kira versi cerita Gaby-Tinggal Kenangan yang ini. Jika anda mengetahui sisi atau versi lain di cerita ini, kita bisa sama-sama sharing cerita di kolom komentar.Â
Salam dari penulis, Sekian dan terimakasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H