Teknologi AI membawa dampak besar pada pekerjaan saat ini. Menurut riset, sekitar 83 juta pekerjaan di sektor jasa mungkin tidak dibutuhkan lagi karena AI. Indonesia pun tidak terlewatkan dari perubahan ini.
Inovasi kecerdasan buatan akan merubah banyak dunia kerja, termasuk di Indonesia. Data Februari 2023 dari BPS Indonesia menunjukkan, lebih dari 50 juta buruh akan merasakan perubahan besar. Bagian pekerjaan administratif akan terasa efeknya paling kuat menurut analisis dari WEF.
Perkembangan Artificial Intelligence (AI)
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence terus berkembang pesat. Salah satu buktinya adalah hadirnya ChatGPT dari OpenAI. Ini bisa merubah berbagai aspek kehidupan kita.
Inovasi teknologi cerdas mulai masuk ke hidup sehari-hari. Di Indonesia, Teknologi AI sudah digunakan dalam proyek seperti Project Green Light. Proyek ini dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Google. Mereka memasang AI untuk atur lalu lintas di ibukota sejak April 2023.
Progres ini menunjukkan inovasi teknologi yang cerdas bermanfaat. Misalnya, dengan AI di transportasi, kita bisa memperbaiki manajemen lalu lintas. Hal ini membantu mengurangi kemacetan secara signifikan.
Dampak AI terhadap Pekerjaan di Sektor Jasa
Kini, AI sangat mempengaruhi kerja di banyak bidang di Indonesia. Banyak pekerjaan yang dulunya manual sekarang jadi otomatis, berkat AI. World Economic Forum (WEF) bilang, ini bisa kurangi pekerja manusia, khususnya di bidang administrasi, keamanan, dan layanan pelanggan.
Chatbot sekarang bisa jawab pertanyaan dasar pengg user tanpa harus orang yang ngerespon.
AI juga bantu di pemantauan dan keamanan jasa. Dengan analisis cepat data, perusahaan bisa ambil keputusan lebih cerdas dan cepat lewat otomatisasi.
Tapi, ada tantangan baru buat tenaga kerja. Mereka harus adaptasi dengan teknologi baru. Edukasi dan pelatihan lagi-lagi jadi kunci di era digital. Pahami dampak AI bisa bantu pekerja dan perusahaan siap hadapi perubahan. Dan, mereka bisa buat strategi untuk tetap bersaing di masa depan.