Saat ini Indonesia sedang menikmati proses kepemimpinan pada tingkat daerah, di tengah negatifnya citra kepemimpinan nasional. Empat nama pimpinan daerah paling populer yakni Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta), Basuki Tjahaja Purnama (Wakil Gubernur DKI Jakarta), Ridwan Kamil (Walikota Bandung), dan Tri Rismaharini (Walikota Surabaya) banyak menjadi headline di berbagai media massa. Bahkan salah satu nama menjadi sangat fenomenal, sehingga media-media bersemangat mengikuti hari demi hari aktifitas sang Gubernur Ibukota, Joko Widodo (Jokowi), untuk keperluan itu pula media menugaskan tim khusus peliput yang setiap pagi buta sudah siap sedia mengikuti ke mana pun Pak Gubernur pergi.
Tentu ini merupakan hal positif yang harus diapresiasi, dan tak salah pula jika kemudian kita berharap mereka dapat naik kelas ke kancah kepemimpinan nasional. Namun jangan sampai juga kita mendewakan sehingga tidak kritis terhadap jalannya pemerintahan. Karena bagaimana pun mereka juga manusia yang pasti pernah dan akan salah, maka tugas kita yang akan mengingatkannya. Tapi jangan juga karena dalih tersebut kita mencari-cari kesalahan. Proporsional saja.
Selain empat nama di atas, sebetulnya ada nama-nama lain yang pernah menjadi perhatian publik sebab kinerja, gebrakan dan sifat merakyatnya sebagai pimpinan daerah seperti Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulawesi Selatan), Nur Mahmudi Ismail (Walikota Depok), dan Rustriningsih (eks-Wakil Gubernur Jawa Tengah). Ditambah lagi mungkin bisa jadi yang akan menjadi perhatian seperti Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), dan Bima Arya (Bupati Bogor).
Menarik untuk terus diperhatikan dan dikawal, perkembangan daerah yang dipimpin nama-nama di atas dan juga yang belum tersebut di atas. Karena kemajuan pemerintahan daerah ini dapat membawa kecerahan di pemerintahan pusat ke depannya bila pimpinan daerah yang berkualitas tersebut dapat diangkat oleh kita di masa depan. Apalagi yang lebih menggembirakan para pimpinan daerah tersebut sebagian besar masih tergolong muda.
