Mohon tunggu...
Arif Burhan
Arif Burhan Mohon Tunggu... profesional -

Aku adalah ....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kakimu Mengayuh Langkahku

31 Januari 2015   11:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:03 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14226539261744244715

Ia lelaki yang tak menyerah menyeret-nyeretku berpindah dari tempat ke tempat. Olehnya aku diajak pergi di setiap sudut kota sunyi yang baru kutinggali.

Awalnya, Ia mengajakku duduk antara karang. Melihat ombak pantai dan bermain layang-layang. Aku diajaknya menjadi anak kecil yang tumbuh di gubuk nelayan.

Kemudian, kau mengajariku mencintai nenek tua penjual kopi tak beralas kaki. Nenek yang sorot matanya tajam hitam.  Yang dari kepulan asap rokok kretek di mulutnya keluar lukisan kelam. Yang dibiar suaminya berjuang sendiri setiap malam. Kau yang mendorongku agar dewasa.

Akhirnya, kau membawaku ke ujung senja. Kau bawaku mendaki puncak asta {1} berziarah  menebar pandang di antara kematian menjulang.  Merapuh tersujud dijelaskanmu setelah hidup.

Pamolokan,

_______

Ket:

1. Asta - tempat peziarahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun