Hati-hati dengan Link dan Unduhan: Hindari mengklik tautan atau mengunduh file dari sumber yang tidak di kenal atau mencurigakan. Hal ini dapat menjadi cara malware untuk masuk ke perangkat Anda.
Backup Data Secara Rutin: Lakukan backup data penting Anda secara teratur ke hard drive eksternal atau layanan cloud storage. Ini adalah langkah penting untuk memulihkan data jika terjadi serangan malware.
Aktifkan Enkripsi Drive: Enkripsi drive menambahkan lapisan keamanan ekstra pada data Anda. Jika malware berhasil mengenkripsi file Anda, Anda masih dapat mengaksesnya dengan kata sandi dekripsi.
Perbarui Perangkat Lunak: Pastikan untuk selalu memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak Anda ke versi terbaru. Patch keamanan sering kali dirilis untuk mengatasi kerentanan yang dapat di eksploitasi oleh malware.
Gunakan Firewall yang Kuat: Firewall membantu memblokir akses tidak sah ke jaringan Anda dan perangkat Anda.
Nonaktifkan Fitur Auto-Play: Menonaktifkan fitur auto-play pada perangkat Anda dapat membantu mencegah malware yang tersembunyi dalam file media dari berjalan secara otomatis.
Hati-hati Saat Menggunakan USB: Berhati-hatilah saat menggunakan drive USB, terutama dari sumber yang tidak di kenal. Malware dapat di sembunyikan dalam drive USB dan dapat menginfeksi komputer Anda saat Anda menghubungkannya.
Tingkatkan Keamanan Kata Sandi: Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk semua akun Anda, dan hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun.
Tetap Waspada dan Terinformasi: Terus ikuti perkembangan terbaru tentang ancaman malware dan cara mengatasinya. Anda dapat menemukan informasi dari situs web resmi lembaga keamanan siber atau sumber terpercaya lainnya.
Pemulihan Data dari Serangan Malware:
Meskipun ada kemungkinan untuk memulihkan data dari SSD yang terinfeksi malware, prosesnya bisa rumit dan mahal. Oleh karena itu, langkah pencegahan adalah kunci untuk melindungi data Anda.